digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dengan bertambahnya masyarakat kelas menengah atas di Indonesia, maka kemampuan daya beli juga semakin tinggi. Maka dari itu setiap perusahaan memiliki identitas yang berfungsi sebagai tanda pengenal atau jati diri perusahaan kepada khalayak perusahaan. Identitas perusahaan dapat mempengaruhi total keseluruhan kesan (keyakinan dan perasaan) terhadap suatu perusahaan yang ada di benak publik. Perusahaan saat ini sadar akan kegunaannya dalam berkomunikasi dengan konsumen, yang mengarah pada munculnya Olfactory Branding, menciptakan lingkungan ritel yang berpengalaman yang memiliki aroma untuk merangsang pengalaman konsumen secara keseluruhan. Sebelumnya branding lebih banyak dipandu oleh rangsangan audio visual tetapi karena kekacauan iklan yang luar biasa menjadi semakin sulit bagi perusahaan untuk menciptakan ceruk. Ini dimulai dengan penerapan branding sensorik menggunakan kelima organ indera, meskipun awalnya diamati bahwa indera seperti penglihatan dan pendengaran banyak digunakan, sedangkan bau/aroma berpotensi kurang dimanfaatkan. Penelitian ini mencoba untuk memahami dan menciptakan kesadaran tentang penggunaan yang tepat dari tren pencitraan merek di Toko Hamzah Batik Yogyakarta untuk membujuk dan mengubah pelanggan potensial menjadi pembeli dan juga untuk mengetahui seberapa ingat konsumen terhadap identitas Toko Hamzah Batik yang memberikan dasar relevansi untuk memengaruhi loyalitas konsumen. Riset ini menggunakan metode kuantitatif. Setiap variabel aspek ini di analisa dengan penjelasan kuantitatif analisis regresi linear yang kemudian data-data ketersediaan aspeknya ini disajikan dengan presentase, yaitu menggunakan analisis data secara mendalam dalam bentuk angka.