digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jalan merupakan urat nadi perekomonian suatu negara yang merupakan komponen penting dari pembangunan untuk mempercepat, meratakan pertumbuhan ekonomi, dan pada akhirnya mensejahteraan masyarakat. Sebagai material utama pada perkerasan jalan, aspal di Indonesia tidak saja menggunakan Asmin tetapi juga asbuton (Asb). Namun sampai saat ini persentase kuantitas penggunaannya masih sangat kecil karena selain memiliki sifat yang sangat keras sehingga kelecakannya (workability) kurang jika dibandingkan dengan Asmin. Oleh sebab itu, teknologi pengolahan dan penggunaan Asb sebagai bahan jalan terus dikembangkan. Dengan melalui teknologi full ekstraksi dapat menghasilkan asbuton full ekstraksi (AsbFE) dengan karakteriksik yang relatif sama dengan karakteriksik aspal minyak akan tetapi AsbFE tersebut memiliki titik leleh yang tinggi sehingga dibutuhkan modifier. Seperti halnya aspal, plastik merupakan salah satu dari turunan dari pengolahan minyak bumi, 46% dari sampah plastik di Indonesia adalah HDPE dan LDPE. Dengan melalui proses pirolisis, sampah plastik dapat diubah menjadi minyak plastik. Studi ini dimaksudkan untuk memformulasikan, melihat pengaruh, dan kinerja penambahan minyak plastik LDPE pada sifat rheologi AsbFE beserta campuran beraspal yang dihasilkan. Proses dimulai dengan terlebih dahulu mencacah dan mencuci plastik LDPE yang kemudian dilanjutkan dengan proses pirolisis selama 1 jam pada suhu 250oC. Minyak plastik keluar dari 3 valve alat pirolisis yang digunakan. Minyak plastik yang akan digunakan dipilih berdasarkan titik didih untuk menghindari evaporasi pada saat dicampurkan dengan asbFE disuhu tinggi. Dari ke 3 output minyak tersebut, minyak dari valve 1 dan 2 memiliki titik didih kurang dari 100oC sehingga dipilih minyak dari valve 3 dengan titik didih 230oC. Hasil pencampuran tersebut menghasilkan asbuton plastik (AsbPlas) dengan kadar penambahan minyak plastik 0% - 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase penambahan minyak plast ik yang menghasilkan karakteristik sama dengan Asmin60/70 yaitu sebesar 3% minyak plastik dari valve ke-3 alat pirolisis (Minyak-3). Penambahan 3% minyak plastik ada AsbFE menghasilkan Asbuton Plastik-3 (AsbPlas-3) dengan sifat rheologi yang lebih baik dibandingkan dengan Asmin60/70. Nilai penetrasi dan titik lembek AsbPlas-3 diperoleh lebih tinggi dibandingkan Asmin60/70. Berdasarkan nilai Indeks Penetrasi (IP), sensitifitas AsbPlas-3 terhadap perubahan temperatur lebih rendah daripada Asmin-60/70. Kinerja ACWC berbahan pengikat AsbPlas-3 (AC-WCAsbPlas-3) memiliki rheologi, kelecakan, dan tingkat keawetan yang relatif sama dengan AC-WC dengan bahan pengikat Asmin60/70 (ACWCAsmin60/ 70), akan tetapi seluruh variasi temperatur pengujian modulus AC-WCAsbPlas- 3 memiliki nilai modulus yang selalu lebih tinggi (lebih kaku) daripada AC-WCAsmin-60/70. AC-WCAsbPlas-3 memiliki ketahanan alur yang jauh lebih baik daripada AC-WCAsmin- 60/70. Kekuatan AC-WCAsbPlas-3 untuk menahan deformasi awal, kecepatan laju deformasi, dan stabilitas dinamisnya masing-masing adalah 2,6; 7,38; dan 7,43 kali lebih besar daripada AC-WCAsmin-60/70. pada jumlah siklus pembebanan sama, regangan yang mampu ditahan oleh AC-WCAsbPlas-3 adalah 1,1 kali daripada yang mampu ditahan oleh ACWCAsmin60/ 70, sedangkan untuk menghasilkan regangan yang sama, jumlah siklus pembebanan yang mampu ditahan oleh AC-WCAsbPlas-3 adalah 4,7 kali daripada yang mampu ditahan oleh AC-WCAsmin60/70. Potensi penggunaan (AsbPlas) sebagai pengganti aspal minyak pada campuran beraspal sangatlah besar jika diaplikasikan pada lalu lintas dengan beban yang tinggi yang menuntut nilai modulus yang tinggi, dengan harga satuan ACWCAsbPlas-3 yang lebih murah 71,59% dari AC-WCAsmin60/70, dalam melayani jumlah siklus (umur perkerasan) yang sama.