digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2002_TS_PP_-MARTADI_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Abstrak: Penelitian ini bertujuan menjelaskan secara menyeluruh konsep pemikiran yang mendasari perancangan bangku dan kursi sekolah dasar khususnya di kota Surabaya dan merumuskan alternatif konsep perancangan bangku dan kursi sekolah dasar yang ideal. Penelitian kualitatif deskriptif ini mengambil lokasi di kota Surabaya yang meliputi 5 wilayah kecamatan, yaitu Keputih, Benowo, Gayungan, Krembangan, dan Gubeng. Populasi dipilih 15 sekolah dengan pertimbangan letak geografis, status sekolah, dan tingkat kemajuan sekolah. Sumber data pada penelitian ini berupa bangku dan kursi sebagai sumber data utama, sumber lisan dari informan, serta dokumentasi tertulis dan foto. Data dikumpulkan dengan metode pengamatan, wawancara, angket dan studi dokumen. Untuk menjamin keterpercayaan data digunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan analisis interaktif, yang meliputi langkah-langkah: reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa konsep perancangan bangku dan kursi sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh tiga persoalan pendidikan yaitu pembelajaran yang cenderung berpola teacher-centered, besarnya jumlah siswa per kelas, dan kemampuan finansial sekolah. Ketiga persoalan tersebut berdampak terhadap konsep desain bangku dan kursi yang cenderung konvensional dengan pola ancangan ruang kelas tradisional. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam proses perancangan desain bangku dan kursi sekolah dasar, berkaitan dengan lingkungan alam dan sosial budaya, estetis, ekonomi, fungsi maupun teknik. Faktor-faktor tersebut secara siqnifikan berpengaruh terhadap unsur visual bangku dan kursi, terlihat dari aspek material, konstruksi, ukuran, bentuk, warna, dan dekorasi. Temuan penelitian juga menunjukan bahwa tingkat kemajuan sekolah ber pengaruh secara siqnifikan terhadap konsep desain bangku dan kursi. Semakin maju sekolah, konsep desain bangku dan kursinya memiliki kecenderungan lebBerdasar temuan tersebut, dapat di rumuskan rekomendasi sebagai berikut: Pertama, desain berperan penting dalam membantu memecahkan persoalan pendidikan terutama untuk efektifitas tercapainya tujuan. Untuk itu, idealnya konsep desain perabot hams dikembangkan berdasar persoalan mendasar pendidikan. Kedua, dalam upaya meningkatkan efektifitas pembelajaran, perlu dilakukan perubahan paradigma pembelajaran dari pola teacher-centered ke arah pembelajaran yang berbasis student-centered; Ketiga, pembelajaran yang berbasis student-centered mempersyaratkan ancangan ruang kelas yang bersifat terbuka, memiliki mobilitas dan fleksibilitas, dan memberikan suasana fi.in. Untuk itu, idealnya konsep perancangan bangku dan kursi sekolah dasar hams memenuhi prinsip portable, dan multi function. Keempat, alternatif konsep perancangan desain bangku dan kursi sekolah dasar yang ideal hams memperhatikan aspek-aspek berikut: material cukup kuat, tahan lama, man, dan tidak terlalu berat; bentuk menggunakan prinsip modular sehingga mudah di diatur sesuai kebutuhan dan mempercimbangkan fungsi media; konstruksi sesuai dengan material, kuat, mudah diproduksi massal, dan aman bagi anak; ukuran didasarkan pada anthropometri dan fungsi tubuh anak; warna dan ilustrasi dekorasi disesuaikan dengan psikologi, bahasa rupa dan karakter anak; Tema ilustrasi bersifat mendidik, mudah dipahami dan sesuai topik pembelajaran.lebih baik dibanding sekolah yang kurang maju.Berdasar temuan tersebut, dapat di rumuskan rekomendasi sebagai berikut: Pertama, desain berperan penting dalam membantu memecahkan persoalan pendidikan terutama untuk efektifitas tercapainya tujuan. Untuk itu, idealnya konsep desain perabot hams dikembangkan berdasar persoalan mendasar pendidikan. Kedua, dalam upaya meningkatkan efektifitas pembelajaran, perlu dilakukan perubahan paradigma pembelajaran dari pola teacher-centered ke arah pembelajaran yang berbasis student-centered; Ketiga, pembelajaran yang berbasis student-centered mempersyaratkan ancangan ruang kelas yang bersifat terbuka, memiliki mobilitas dan fleksibilitas, dan memberikan suasana fi.in. Untuk itu, idealnya konsep perancangan bangku dan kursi sekolah dasar hams memenuhi prinsip portable, dan multi function. Keempat, alternatif konsep perancangan desain bangku dan kursi sekolah dasar yang ideal hams memperhatikan aspek-aspek berikut: material cukup kuat, tahan lama, man, dan tidak terlalu berat; bentuk menggunakan prinsip modular sehingga mudah di diatur sesuai kebutuhan dan mempercimbangkan fungsi media; konstruksi sesuai dengan material, kuat, mudah diproduksi massal, dan aman bagi anak; ukuran didasarkan pada anthropometri dan fungsi tubuh anak; warna dan ilustrasi dekorasi disesuaikan dengan psikologi, bahasa rupa dan karakter anak; Tema ilustrasi bersifat mendidik, mudah dipahami dan sesuai topik pembelajaran.