digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Arvin Widatama
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER - Muhammad Arvin Widatama.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Muhammad Arvin Widatama.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Muhammad Arvin Widatama.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Muhammad Arvin Widatama.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Muhammad Arvin Widatama.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Muhammad Arvin Widatama.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Arvin Widatama
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Muhammad Arvin Widatama.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Perairan selatan Jawa diketahui sebagai salah satu perairan di wilayah Indonesia yang memiliki potensi perikanan yang cukup tinggi. Salah satu dinamika laut yang mempengaruhi tingkat kesuburan perairan, terutama di selatan Jawa adalah fenomena upwelling. Adanya fenomena upwelling memungkinkan terjadinya pencampuran dalam suatu kolom air sehingga menyebabkan distribusi nutrien yang dibutuhkan oleh makhluk hidup di laut. Penelitian ini akan meninjau waktu dan juga penyebab dari kejadian upwelling berdasarkan data pengukuran kecepatan arus vertikal dan horizontal secara insitu dalam rangkaian penelitian Transport Indonesian Seas, Upwelling and Mixing Physics (TRIUMPH) tahun 2018-2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian upwelling di perairan selatan Jawa Timur lebih kuat dan lebih lama jika dibandingkan dengan perairan di bagian selatan Jawa Barat. Berdasarkan pengamatan, indikasi upwelling paling kuat di lokasi Mooring JUVO 1 (perairan selatan Jawa Barat) ditemukan pada bulan September 2019 dengan kecepatan arus vertikal bernilai 0,5 cm/s dan terlihat hingga kedalaman 100 m. Sedangkan di lokasi Mooring JUVO 2 (perairan selatan Jawa Timur), indikasi upwelling paling kuat ditemukan pada bulan Juli 2019 dengan nilai kecepatan arus vertikal bernilai 1,5 cm/s dan terlihat hingga kedalaman 200 m. Berdasarkan kondisi rata-rata, kejadian upwelling di perairan selatan Jawa terjadi pada musim timur dengan rata-rata kecepatan vertikal 0,025 ×10?3 m/s di perairan selatan Jawa Timur dan 0,003 ×10?3 m/s di perairan selatan Jawa Barat. Sedangkan di musim barat akan ditemukan kondisi downwelling dengan rata-rata kecepatan vertikal ?0,015 ×10?3 m/s di perairan selatan Jawa Timur dan ?0,005 ×10?3 m/s di perairan selatan Jawa Barat. Namun, berdasarkan hasil pengukuran pada Oktober 2018 – November 2019 menunjukkan adanya indikasi kejadian upwelling pada musim barat ataupun awal peralihan 1 dengan rentang kecepatan vertikal 0,3 cm/s hingga 1,4 cm/s. Pada musim timur, kecepatan vertikal memiliki rentang 0,1 cm/s hingga 1,5 cm/s. Anomali kejadian upwelling pada musim barat tahun 2018-2019 ini terjadi karena adanya fenomena El Niño dan IOD+ lemah yang menyebabkan adanya peningkatan kekuatan angin dari arah timur sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya upwelling. Di perairan selatan Jawa Barat kondisi ini terlihat pada bulan Desember 2018 dan Februari 2019 dengan kecepatan vertikal 0,3-0,4 cm/s. Sedangkan di perairan selatan Jawa Timur kondisi ini hampir selalu terlihat pada bulan Desember 2018 hingga akhir Maret 2019 dengan kecepatan vertikal 0,3-1,4 cm/s.