COVER Glenn Anderson
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Glenn Anderson
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Glenn Anderson
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Glenn Anderson
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Glenn Anderson
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Glenn Anderson
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Glenn Anderson
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Konstruksi terowongan banyak digunakan dalam pembangunan infrastruktur sipil,
seperti untuk jalur kereta api. Dalam proses konstruksi, tidak jarang ditemukan kondisi
geologi yang memerlukan perhatian khusus, contohnya kondisi batuan yang lemah atau
berstruktur geologi kompleks. Mengingat betapa tingginya potensi kerugian apabila terjadi
failure pada terowongan sipil, diperlukan analisis mengenai kestabilan terowongan tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada bagian inlet Terowongan #4 proyek Kereta Cepat
Jakarta-Bandung, dimana perlu dilakukan analisis mengenai kestabilan dari desain yang ada
untuk memastikan bahwa desain tersebut aman untuk proyek ini. Penelitian ini menganalisis
kestabilan dari terowongan tersebut dengan melakukan perhitungan secara empirik dan
melakukan pemodelan menggunakan perangkat lunak Rocscience2 secara numerik.
Faktor yang diperhatikan dalam perhitungan secara empirik adalah nilai faktor
keamanan pada tahap 1 dan tahap 2 penyanggaan serta kesesuaian material penyanggaan
yang digunakan terhadap peraturan yang berlaku. Pada pemodelan numerik, dilakukan
analisis terhadap nilai strength factor, displacement, strain, dan yielding zone pada
penampang yang dibuat. Selain itu dibuat skenario lain yaitu skenario terowongan tanpa
penyanggaan untuk melihat seberapa besar pengaruh penyanggaan pada Terowongan #4.
Didapat hasil FK dari perhitungan empirik sebesar 1,9 untuk tahapan penyanggaan
awal dan 5,8 untuk tahap penyanggaan akhir, sehingga terowongan masuk ke dalam kategori
aman dengan sepesifikasi material penyanggaan yang digunakan sudah sesuai dengan
regulasi yang berlaku. Kemudian dari hasil pemodelan secara numerik, kestabilan desain
terowongan termasuk ke dalam kategori aman dengan nilai SF minimal 1,02 dan tidak ada
titik yang melewati batas critical strain, namun zona plastis batuan masih dianggap besar
sehingga diperlukan adanya pre-support sebelum dilakukan penggalian.