Perancangan yang berjudul Perancangan Subsistem Komunikasi dan Subsistem
Pemrosesan Wearable Device Penerjemah Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) Untuk
Penyandang Tuli dan Bisu dilatarbelakangi oleh penyandang tuli dan bisu yang memiliki
ketidakmampuan dalam berbicara serta mendengar. Sehingga untuk berkomunikasi antar
individu, penyandang tuli dan bisu perlu menggunakan bahasa isyarat. Masalah utama
penelitian ini adalah tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengerti arti bahasa isyarat,
sehingga penyandang tuli dan bisu memerlukan penerjemah bahasa isyarat, yaitu Juru Bahasa
Isyarat (JBI). Namun, proses penerjemahan bahasa isyarat dengan Juru Bahasa Isyarat (JBI)
juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu jumlah JBI yang terbatas, tidak dapat digunakan
setiap saat, dan terbatasnya durasi fokus JBI dalam menerjemahkan bahasa isyarat. Oleh karena
itu, dirasa perlu adanya alat penerjemah bahasa isyarat untuk mempermudah penyandang tuli
dan bisu dalam menyampaikan pesan.
Dokumen ini difokuskan untuk pengerjaan subsistem komunikasi dan subsistem
pemrosesan data dari ANANTA—alat penerjemah Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)
berbentuk sarung tangan wearable device yang dapat mengubah gerakan BISINDO menjadi
audio Bahasa Indonesia. Subsistem komunikasi ANANTA berfungsi untuk mengirimkan data
antar device menggunakan protocol komunikasi Bluetooth Classic Serial Port Profile (SPP)
dengan hardware Bluetooth v4.2 built-in dari mikrokontroler ESP32- WROOM-32. Sedangkan
subsistem pemrosesan data berfungsi untuk mengolah data agar dapat menghasilkan output
yang diinginkan. Secara umum subsistem pemrosesan data terdiri dari 3 fungsi, yaitu letter
classification yang berfungsi untuk mengklasifikasikan huruf dengan metode Look-up Table;
word constructor yang berfungsi untuk membangun kata dari hurufhuruf yang telah
diklasifikasikan; dan word to speech yang berfungsi untuk mengubah teks kata menjadi audio
menggunakan modul hardware EMIC 2.