digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rangga Raihan Pratama
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Mars Orbiter Mission adalah misi yang dilakukan oleh ISRO (India Space Research Organization) untuk mengumpulkan data atmosfer, morfologi, topologi, dan mineral di Mars. Misi ini menggunakan 6 kali Orbit Rising Maneuver sebelum melakukan transfer orbit ke Mars, tujuannya untuk menyesuaikan dengan kemampuan thruster yang tidak mampu sekaligus mendorong wahana antariksa memasuki lintasan lepas hiperbolik dari Bumi menuju Mars. Analisis patched conic membagi lintasan misi menjadi 3 fase, yaitu Fase geocentric mencakup proses transfer dari orbit parkir sampai dengan lintas lepas hiperbolik melalui tahap beberapa kali orbit raising manuver. Fase heliocentric dimulai dari saat wahana antariksa keluar dari bola pengaruh Bumi sampai dengan memasuki bola pengaruh Mars, dengan asumsi transfer Hohmann. Fase Martian mencakup lintas kedatangan hiperbolik sejak wahana antariksa memasuki bola pengaruh Mars sampai mengorbit Mars setelah melakukan manuver perlambatan. Pada karya tulis ini, penulis melakukan studi berupa rekonstruksi trajektori Mars Orbitter Mission dengan menggunakan perangkat lunak GMAT. Selanjutnya dibandingkan dengan metode patched conic dan simulasi 4-body problem menggunakan Simulink. Kesimpulan yang didapat adalah GMAT merupakan perangkat lunak yang cocok digunakan untuk merekonstruksi misi antar planet. Penyebab adanya galat pada hasil simulasi adalah simulasi ini belum dapat memodelkan keseluruhan misi dengan baik, misalnya pemodelan thruster, mission sequence dan timing mission. GMAT memberikan hasil perhitungan bahan bakar dengan galat 7,2% serta dapat merekonstruksi orbit dengan galat kurang dari 1% dibanding data misi.