Perkembangan teknologi memberikan dampak pada metode transaksi keuangan pada era dewasa
ini. Kemunculan layanan transaksi mobile seperti e-banking, m-banking, digital payment dan lain
sebagainya menjadi hal yang normal di masyarakat. Salah satu layanan yang sedang berkembang
sekarang adalah mobile money. Layanan ini memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk
mengakses berbagai transaksi keuangan dari telepon selular, beberapa contohnya adalah Gopay,
OVO, dan Dana. Dibalik kemudahan yang didapatkan oleh pengguna, terdapat risiko yang harus
ditangani agar tidak menyebabkan kerugian bagi kedua belah pihak yaitu pengguna dan penyedia
layanan finansial. Risiko tersebut salah satunya adalah kecurangan atau penipuan yang dapat
dilihat dari transaksi yang terjadi. Dalam pengerjaan tugas akhir ini, digunakan algoritme machine
learning berbasis naive bayes yang terdiri dari dua algoritme, yaitu Gaussian Naive Bayes dan
Categorical Naive Bayes.
Penerapan algoritme dilakukan melalui lima tahap, yakni pemahaman kebutuhan bisnis,
pemahaman data, praproses data, optimasi parameter dan pemodelan, serta evaluasi. Dalam tahap
praproses data dilakukan transformasi data sesuai dengan algoritme yang akan dibuat, penanganan
data tidak seimbang dengan metode kombinasi oversampling dan undersampling menggunakan
algoritme SMOTE dan RandomUnderSampler. Pada tahap optimasi parameter dan pemodelan,
digunakan metode random search dengan algoritme k-fold cross validation. Evaluasi dilakukan
dengan menggunakan empat metrik berbeda, yakni recall, specificity, precision, dan F1 score.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketika algoritme diterapkan pada data uji PaySim,
algoritme Gaussian Naïve Bayes memberikan kinerja yang lebih baik dibanding algoritme
Categorical Naïve Bayes. Algoritme Gaussian Naive Bayes dapat mencapai nilai recall 0.926540,
fpr 0.190328, specificity 0.809672, auc score 0.868106, precision 0.014658, and F1 score
0.028859.