Perpustakaan Digital ITB

Peralatan navigasi di darat memegang peranan penting dalam dunia penerbangan. Pemantauan berlapis adalah hal yang wajib untuk memastikan kerja dari peralatan. Sistem pemantau yang ada biasanya berbiaya mahal dan membutuhkan koneksi yang sangat cepat sedangkan bandar udara di Indonesia berjumlah 367 yang tersebar di 34 provinsi. Dengan kontur wilayah seperti di Indonesia akan sulit untuk diterapkan sehingga diperlukan konsep lain. Pengolahan citra sendiri sudah sering digunakan pada berbagai bidang dan banyak diteliti oleh akademisi namun penggunaannya masih kurang di sektor penerbangan sipil terkhusus untuk bidang navigasi penerbangan. Penulis mencoba menggabungkan antara kemampuan pengolahan citra dengan kebutuhan pemantauan peralatan. Untuk mencapai tujuan ini maka digunakan Raspberry Pi sebagai pusat pengolah. Peralatan navigasi penerbangan didesain dengan dilengkapi Built in Monitor berupa panel dengan indikator-indikator serta beberapa menggunakan layar. Built in Monitor ini digunakan agar teknisi dapat mengetahui kondisi peralatan dengan cepat dan segera mengambil tindakan jika terjadi masalah. Oleh karena itu, Built in Monitor ini harus terkalibrasi agar informasinya akurat. Penulis mencoba untuk memanfaatkan Built in Monitor ini dengan cara pengolahan citra sehingga informasi berupa indikator diubah ke dalam bit-bit data yang dapat divisualisasikan. Pada Built in Monitor ini telah dipasang penanda fidusial AprilTag untuk mendefinisikan wilayah dan jenis peralatan yang akan dideteksi. Serangkaian gambar yang ditangkap oleh kamera terlebih dahulu dilakukan koreksi perspektif kamera kemudian disegmentasi. Hasil segmentasi ini diklasifikasi berdasarkan jarak euclian terhadap referensi yang kemudian kecocokan jarak ini diubah menjadi nilai boolean dan dikirim ke server SQL. Agar pengguna dapat membaca hasil pengolahan dengan mudah maka data SQL diolah kemudian ditampilkan dalam bentuk website yang dapat diakses dimana saja. Dengan menggunakan pengolahan citra maka sistem rancangan ini tidak perlu terhubung secara elektrikal dengan peralatan yang dipantau dan dapat digunakan pada semua peralatan navigasi penerbangan yang menggunakan Built in Monitor. Selain itu, pengolahan data pada perancangan ini memungkinkan rancangan ini bekerja pada kecepatan koneksi 100 B/s. Dengan demikian dapat diimplementasikan pada wilayah dengan kecepatan koneksi terbatas.