digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Savita Thanra
PUBLIC Alice Diniarti

Integrasi transportasi publik merupakan salah satu fokus perencanaan dan pembangunan moda transportasi di Indonesia untuk menanggulangi kemacetan di DKI Jakarta. Salah satu bentuk integrasi moda transportasi publik dapat dilihat pada integrasi antara LRT Jakarta dan Transjakarta koridor 4. Semenjak dibangun skybridge yang menghubungkan kedua moda, rute integrasi LRT Jakarta dan Transjakarta dilewati oleh 18 stasiun yang melewati beberapa kecamatan. Keberadaan integrasi rute antara 2 moda transportasi yang berbeda membuka peluang akan perluasan permintaan perjalanan pada wilayah disekitarnya. Belum ada kajian yang membahas mengenai pengaruh integrasi rute moda LRT Jakarta dan Transjakarta koridor 4 terhadap potensi permintaan perjalanan pada wilayah disekitarnya. Penelitian ini menggunakan 3 poin analisis yang mempertimbangkan berbagai aspek penilaian potensi permintaan perjalanan. Digunakan klasifikasi pemenuhan kriteria-kriteria yang mengindikasikan potensi permintaan perjalanan pada wilayah disekitar rute, menganalisis tingkat aksesibilitas antar kecamatan pada wilayah studi dengan metoda indeks aksesibilitas dan analisis location-allocation pada stasiun-stasiun yang ada untuk melihat kemampuan alokasi permintaan perjalanan dan identifikasi lokasi optimal peletakan stasiun pada wilayah studi. Berdasarkan hasil analisis pada 3 poin tersebut didapatkan hasil 3 kecamatan dengan potensi perluasan permintaan perjalanan tertinggi yakni Kecamatan Pulogadung, Senen dan Tebet. Temuan dari analisis ini dapat bermanfaat sebagai acuan penambahan infrastruktur pendukung transportasi ataupun penambahan rute-rute angkutan feeder yang dapat mengoptimalkan peran transportasi publik dalam menjawab permintaan perjalanan masyarakat disekitarnya maupun secara umum.