BAB 2 Esperanza Rivana Devi D W
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Esperanza Rivana Devi D W
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Esperanza Rivana Devi D W
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Akumulasi CO2 di atmosfer telah mengakibatkan kenaikan temperatur bumi dan
fenomena global warming. Oleh karena itu, konsentrasi gas CO2 di atmosfer harus
diminimalkan untuk mengurangi efek global warming. Saat ini berbagai teknologi,
seperti carbon capture and storage (CCS), CO2-enhanced oil recovery (EOR), dan coal
bed methane recovery (CBM), telah dikembangkan untuk meminimalkan dampak buruk
emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil. Selain itu, terdapat teknologi
pendukung dari carbon capture utilization and storage (CCUS), yaitu reduksi
elektrokimiawi gas CO2. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan
menerapkan teknologi reduksi CO2 secara elektrokimia untuk menghasilkan asam format
yang banyak digunakan sebagai feedstock pada berbagai proses kimia.
Pada penelitian ini, reduksi elektrokimiawi gas CO2 menggunakan paduan Pb-Sn sebagai
katoda, paduan Pt-Ir sebagai anoda, larutan KHCO3 sebagai katolit, dan larutan H2SO4
encer sebagai anolit. Gas CO2 dilarutkan dalam katolit dengan menggunakan teknik
microbubbling. Percobaan ini memvariasikan ukuran gelembung gas CO2 dan geometri
katoda pada sel elektrolisis. Asam format yang terbentuk dianalisis dengan fouriertransform
infrared spectroscopy (FTIR). Katoda sebelum dan setelah elektrolisis
dianalisis dengan scanning electron microscopy (SEM-EDX).
Hasil karakterisasi dengan FTIR menunjukkan bahwa elektrolisis CO2 menghasilkan
asam format. Data arus elektrolisis menunjukkan bahwa penggunaan microbubble secara
teoretik menghasilkan 45,3% lebih banyak asam format dibanding penggunaan
millibubble. Penggunaan katoda berdiameter 0,5 diameter ruang tabung secara teoretik
menghasilkan 26,3% lebih banyak asam format dibanding penggunaan katoda sebesar
0,25 diameter ruang tabung. Selain itu, data pencatatan arus terhadap waktu menunjukkan
terjadinya penurunan nilai arus akibat terbentuknya lapisan oksida di elektroda.