digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alfonsus Adi Sadewa
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

HIV-1 merupakan virus yang termasuk ke dalam genus Lentivirus, famili Retroviridae. Sel target virus ini berupa sel T CD4+ pada manusia. Infeksi HIV-1 jangka panjang dapat berakibat fatal pada manusia, yakni timbulnya penyakit Acquired Immunodefciency Syndrome (AIDS). Kondisi ini ditandai dengan jumlah sel T CD4+ kurang dari 200 sel/ml darah, meningkatnya partikel virus dalam darah, dan munculnya penyakit oportunistik, seperti Kaposi’s sarcoma, tuberculosis, dan infeksi Candida albicans. Penyakit AIDS telah menjadi epidemik di dunia karena HIV telah tersebar 5 benua, memiliki jalur infeksi belum sepenuhnya teridentifikasi dan vaksin untuk HIV belum ditemukan hingga sekarang sehingga terdapat urgensi untuk mengembangkan kit diagnostik yang dapat mendeteksi HIV-1 untuk memantau dan mengendalikan penyebaran HIV. Uji serologi, seperti ELISA merupakan metode yang umumnya digunakan untuk deteksi dini HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antigenisitas epitop p17 HIV-1 dengan metode Indirect Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) terhadap serum pasien positif HIV asal Indonesia. Pengujian antigenisitas epitop dengan metode Indirect ELISA dilakukan pada kontrol negatif berupa serum darah dari individu sehat dan sampel pasien yang berasal dari Bahan Biologi Tersimpan (BBT) 14 pasien HIV di RSUP Hasan Sadikin, Jawa Barat. Dalam penelitian ini, uji ELISA juga dilakukan dengan kit ELISA komersial pada kontrol negatif dan sampel pasien untuk memastikan kontrol negatif dan sampel pasien yang digunakan pada assay yang dikembangkan dalam kondisi baik sehingga berfungsi atau tidaknya assay yang dikembangkan dapat ditentukan. Dalam pelapisan epitop pada sumur mikroplat, epitop dalam larutan PBS diikubasi pada temperatur 40C selama 16 jam. Konsentrasi epitope yang dipakai adalah 25; 20; 15; 10; 5; 1; 0.5; 0.1; 0.05; dan 0.01 mikrogram/ml. Data absorbansi yang diperoleh kemudian diolah dan disajikan dengan Microsoft Excel Version 2013. Dalam penelitian ini, keberadaan epitop dari rentang konsentrasi 0.01-25 mikrogram/ml masih dapat dikenali oleh antibodi pasien HIV. Hal ini menunjukkan epitop p17 memiliki sifat antigenisitas terhadap antibodi anti-HIV secara kuantitatif pada sampel pasien positif HIV yang berada di RSUP Hasan Sadikin.