digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Perkembangan industri tekstil semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk Pertumbuhan industri yang pesat menimbulkan pencemaran lingkungan, terutama industri tekstil. Hal tersebut yang menjadi latar belakang penelitian ini yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh parameter operasi, pemodelan serta pengujian model terhadap kemampuan proses mikrofiltrasi daiam mengolah limbah basil proses pewarnaan (dyeing). Model yang disusun adalah, model matematik yang mewakili perpindahan massa, Kajian yang ditinjau adalah pengaruh konsentrasi umpan terhadap waktu operasi. Pada penelitian digunakan air limbah industri tekstil dengan COD 917 - 1265 mg/L. Bak umpan terbuat dari stainless steel, dengan volume kerja 50 L. Alat utama yang dipakai pada penelitian ini adalah membran mikrofiitrasi hollow fiber dari bahan polyether sulfon dengan ukuran pori 0,2 gm, tebal tiap fiber 0,2 mm, panjang tiap fiber 1 m, Was total 1m2, buatan X -flow By, Belanda. Limbah dimasukkan ke tanki umpan, didorong melewati membran dengan kapasitas 120 L/menit. Fraksi yang melewati membran dibuang (untuk operasi continuous) atau dikembalikan lagi ke tanki umpan (operasi batch). Sementara fraksi yang menembus membran (permeat) dianalicic kandungannya. Parameter yang diukur terbadap kualitas permeat adalah konsentrasi warna, TS, TSS, logam besi, kesadahan dan COD. Operasi continuous menunjukkan basil fluks dan penyisihan yang mirip dengan operasi batch. Asumsi utama yang dibangun untuk penyelesaian persamaan tersebut adalah: dianggap tercampur sempurna, sifat fisik fluida tetap, debit aliran tetap, input konsentrasi diberikan satu kali selama simulasi. Persamaan diselesaikan secara numerik dengan metode Euler eksplisit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat penyisihan warna 93,6%, COD 85,94%, kesadahan 33,17- 42,60%, TS 50 - 56%, TSS sampai 100% dan besi 88 - 100%. Samna data di atas memberikan efisiensi penyisihan yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses konvensional. (2) Model yang dibangun dart disimulasikan selama 25 jam dapat diterapkan untuk menduga perilaku konsentrasi. (3) Hasil simulasi numerik model konsentrasi warna memberikan nilai korelasi sebesar 0,789. Sedangkan basil simulasi numerik konsentrasi COD memberikan nilai korelasi 0,75. Hasil simulasi numerik konsentrasi kesadahan memberikan nilai korelasi 0,63. Sedangkan nilai simulasi numerik model konsentrasi TS memberikan nilai yang lebih baik dengan nilai korelasi sebesar 0,91.