digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1998_TS_PP_SETIJOWARNO_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Abstrak Kemacetan yang terjadi pada ruas-ruas jalan di kota Bandung, terutama pada jam sibuk merupakan suatu fenomena yan sering dijumpai. Sempitnya jalanjaln yang mengakibatkan terbatasnya kapasitas jalan, sementara di sisi lain dengan meningkatnya pertumbuhan peekonomian (sebelum krisis) menyebabkan naiknya kepemiilikan kendaraan. Kota Bandung yang semula dirancang sebagai kota peristirahatan, bukan untuk menjadi kota yang padat aktivitas, maka tidak siap untuk memberikan jalan-jalan yang lebar. Akibatnya ada rekomendasi dari Studi Kelayakan Bandung Inner Ringroad Tollway, bahwa akan dibangun jaringan jalan berupa koridor utama yang diperkirakan dapat membantu untuk mengatasi pemasalahan lalu lintas di dalam kota Bandung. Diharapkan jaringan jalan tersebut dapat memberikan pergerakan menerus dari arah utara ke selatan dan dari barat ke timur atau sebaliknya. Kelima koridor tersebut adalah koridor Barat-Timur sebelah utara, koridor Barat-Timur sebelah selatan, koridor Utara-Selatan Pasirkaliki, koridor Utara-Selatan Kiaracondong, dan koridor Utara-Selatan Gedebage. Direncanakan tahun 2000 dapat digunakan, sehingga dalam studi ini dilakukan prediksi setiap 5 tahun sekali sampai tahun 2015 untuk mengetahui kinerja jaringan jalan. Kinerja yang dapat diketahui berupa tingkat pelayanan berdasarkan perbandingan volume terhadap kapasitas ruas jalan yang lebih dikenal dengan VCR (Volume Capacity Rasio). Hasil kajian dalam thesis ini, menunjukkan bahwa kinerja jaringan ruas jalan yang tidak dapat memberikan pelayanan secara normal, yakni nilai VCR > 0,85 pada tahun 1995 sebesar 40,89%, 41,37%, dan 40,33% yang berturut-turut untuk kondisi jam puncak pagi, siang, dan sore. Sebelum dilakukan penambahan jaringan jalan, kinerja jaringan ruas jalan yang tidak dapat memberikan pelayanan secara normal, yakni nilai VCR > 0,85 pada tahun prediksi sebesar 48,50%, 52,80%, 58,30%, dan 63,16% yang berturut-turut untuk tahun 2000, 2005, 2010, dan 2015.Sedangkan setelah dilakukan penambahan jaringan jalan, maka kinerja jaringan ruas jalan yang tidak dapat memberikan pelayanan secara normal, yakni nilai VCR > 0,85 pada tahun prediksi sebesar 3,40%, 11,90%, 22,63%, dan 32,96% % yang berturut-turut untuk tahun 2000, 2005, 2010, dan 2015.