digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1998 WIDIATI
PUBLIC rikrik

Abstrak :Pesatnya pembangunan yang disertai keterbatasan ketersediaan lahan telah menyebabkan konversi/perubahan penggunaan lahan di Cekungan Bandung. Persoalan ini perlu diteliti untuk mengetahui seberapa besar penganrhnya terhadap keseimbangan air. Untuk itu dilakukan analisis pola kecenderungan dan keterhubungan antara debit (Q), curah hujan (P), koefisien limpasan (C), dan penggunaan lahan. Metode yang digunakan untuk melihat pola kecenderungan Q, P, dan C yaitu metode korelasi dan regresi limier. Sedangkan metode overlay peta (peta kondisi geologi, kemiringan lereng, curah hujan, dan penggunaan lahan) dilakukan untuk memperoleh poligon-poligon baru dengan karakteristik watershed yang seragam, sehingga lebih memudahkan dalam menganalisis keterkaitan antara penggunaan lahan dan keseimbangan air. Penilaian kondisi hidrologi kawasan studi didasarkan pada perbandingan antara nilai C pada kondisi alami dengan nilai C pada kondisi aktual. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada kecenderungan semakin menurunnya debit minimum harian (dengan koefisien regresi sebesar -0,2709 dan koefisien determinasi 0,8297 untuk periode ulang 10 tahun), semakin meningkatnya debit maksimum harian (dengan koefisien regresi sebesar 5,5138 dan koefisien determinasi 0,9129 untuk periode ulang 10 tahtm), serta curah hujan yang bersifat acak. Konversi lahan menyebabkan meningkatnya nilai C (dad 0.4721 tahun 1986 menjadi 0,4987 tahun 1992). Dari penilaian kondisi hidrologis di Cekungan Bandung, dapat diketahui luas dan lokasi kawasan-kawasan dengan kondisi hidrologi yang bail( (14,11%), normal (60,19%), mulai kilts (23,63%), dan agak kritis (0,07%).