ABSTRAK Ari Yuniarto
PUBLIC yana mulyana COVER Ari Yuniarto
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Ari Yuniarto
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Ari Yuniarto
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Ari Yuniarto
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Ari Yuniarto
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Ari Yuniarto
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Ari Yuniarto
PUBLIC yana mulyana
Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan didunia dan prevalensi obesitas terus
meningkat pertahunnya. Terapi alternatif melalui penggunaan bahan alam menjadi
sebuah pilihan yang seharusnya dipertimbangkan. Beberapa tumbuhan obat yaitu
daun Jati Cina (Senna alexandrina Mill.) dan daun delima (Punica granatum L.)
telah digunakan masyarakat untuk menangani bermacam-macam penyakit. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk menguji aktivitas daun Jati Cina dan daun delima sebagai
antiobesitas dan antisindroma metabolik.
Pada penelitian ini, daun Jati Cina dan daun delima diekstraksi dengan metode
refluks, selanjutnya dilakukan karakterisasi dan penapisan fitokimia ekstrak.
Rendemen masing-masing ekstrak berturut-turut yaitu 18,93 % untuk daun Jati
Cina dan 11,23 % untuk daun delima. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan
bahwa ekstrak daun Jati Cina dan daun delima memiliki kandungan kimia meliputi
alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, kuinon, dan steroid/triterpenoid.
Fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair, kemudian dilakukan
penapisan fitokimia fraksi. Rendemen masing-masing fraksi daun Jati Cina adalah
fraksi n-heksana (11,1 %), fraksi etil asetat (10,5 %), dan fraksi air (32,2 %),
sedangkan rendemen fraksi daun delima adalah fraksi n-heksana (17,8 %), fraksi
etil asetat (15,4 %), dan fraksi air (25,0%).
Hasil uji in vitro inhibisi ekstrak dan fraksi daun Jati Cina dan daun delima terhadap
enzim lipase pankreas menunjukkan bahwa kekuatan inhibisi daun Jati Cina
terhadap enzim lipase pankreas berdasarkan IC50 berturut-turut adalah ekstrak
etanol (49,79 ?g/ml) > fraksi etil asetat (52,51 ?g/ml) > fraksi air (53,02 ?g/ml) >
fraksi n-heksana (57,49 ?g/ml). Sedangkan kekuatan inhibisi daun delima terhadap
enzim lipase pankreas berdasarkan IC50 adalah ekstrak etanol (33,74 ?g/ml) > fraksi
etil asetat (39,43 ?g/ml) > fraksi air (42,88 ?g/ml) > fraksi n-heksana (50,67 ?g/ml).
Hasil IC50 orlistat sebagai pembanding adalah 0,25 ?g/ml.
Uji in vitro lainnya yang dilakukan yaitu uji enzim alfa-glukosidase, alfa-amilase,
dan antioksidan. Inhibisi ekstrak dan fraksi daun Jati Cina dan daun delima terhadap
enzim alfa-glukosidase menunjukkan bahwa kekuatan inhibisi daun Jati Cina
terhadap enzim alfa-glukosidase berdasarkan IC50 berturut-turut adalah fraksi air
ii
(46,93 ?g/ml) > ekstrak etanol (49,03 ?g/ml) > fraksi etil asetat (49,46 ?g/ml) >
fraksi n-heksana (78,13 ?g/ml). Sedangkan kekuatan inhibisi daun delima terhadap
enzim alfa-glukosidase berturut-turut adalah ekstrak etanol (45,31 ?g/ml) > fraksi
air (56, 88 ?g/ml) > fraksi etil asetat (58,48 ?g/ml) > fraksi n-heksana (60,00
?g/ml). IC50 akarbosa sebagai pembanding adalah 36,17 ?g/ml. Hasil uji in vitro
inhibisi ekstrak dan fraksi daun Jati Cina dan daun delima terhadap enzim alfaamilase menunjukkan kekuatan inhibisi daun Jati Cina terhadap enzim alfa -amilase
berdasarkan IC50 berturut-turut adalah fraksi air (40,68 ?g/ml) > fraksi etil asetat
(46,65 ?g/ml) > fraksi n-heksana (49,98 ?g/ml) > ekstrak etanol (60,11 ?g/ml).
Sedangkan, kekuatan inhibisi daun delima terhadap enzim alfa-amilase berdasarkan
IC50 berturut-turut adalah ekstrak etanol (42,71 ?g/ml) > fraksi air (55,18 ?g/ml) >
fraksi etil asetat (60,63 ?g/ml) > fraksi n-heksana (62,63 ?g/ml). IC50 akarbosa
sebagai pembanding adalah 27,90 ?g/ml.
Hasil uji antioksidan ekstrak etanol dan fraksi daun Jati Cina dan daun delima
dengan metode DPPH menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggi
diberikan oleh fraksi air daun Jati Cina dengan IC50 36,36 ?g/ml, sedangkan ekstrak
etanol daun delima menunjukkan aktivitas antioksidan lebih kuat dari pada
fraksinya (IC50 DPPH 23,39 ?g/ml). IC50 asam askorbat pembanding adalah 5,26
?g/ml.
Uji in vivo menggunakan zebrafish obese menunjukkan bahwa ekstrak, fraksi daun
Jati Cina dan fraksi daun delima memiliki potensi yang baik dalam menurunkan
bobot badan, menurunkan perlemakan liver, dan menurunkan ekspresi sitokin proinflamasi bila dibandingkan dengan kelompok kombinasi ekstrak. Pada penelitian
ini dosis ekstrak dan fraksi adalah 100 µg/ml dan 50 µg/ml.
Berdasarkan hasil uji in vitro dan uji in vivo, fraksi etil asetat daun Jati Cina dipilih
untuk dilanjutkan ke tahap subfraksinasi. Proses subfraksinasi dilakukan dengan
metode kromatografi cair vakum. Subfraksi diuji secara in vitro dengan
menggunakan enzim lipase pankreas. Subfraksi terpilih dilanjutkan dengan proses
pemurnian. Selanjutnya dilakukan uji kemurnian isolat, kemudian dikarakterisasi
dan identifikasi dengan metode Resonansi Magnet Inti (RMI). Isolat diuji secara in
vitro dengan menggunakan enzim lipase pankreas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, ekstrak etanol daun Jati Cina, ekstrak
etanol daun delima, fraksi etil asetat daun Jati Cina, dan fraksi air daun delima
memiliki efektivitas yang menjanjikan sebagai antiobesitas dan antisindroma
metabolik secara in vitro dan in vivo. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
isolat daun Jati Cina yang didapat merupakan senyawa butein, sub-golongan kalkon
dan memiliki aktivitas yang kuat dalam uji in vitro terhadap enzim lipase pankreas
bila dibandingkan dengan ekstrak dan fraksinya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa daun Jati Cina dan daun delima memiliki efektivitas yang baik sebagai
antiobesitas dan antisindroma metabolik.