Ditetapkannya Program Pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dalam RPJM 2015-2019
dengan target kunjungan wisatawan mancanegara hingga 20 juta pada tahun 2019, telah
mendorong sektor transportasi untuk melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur
transportasi udara di seluruh nusantara. Pergerakan penumpang dari dan ke Yogyakarta melalui
Bandar Udara Internasional Adisutjipto mengalami kenaikan, sebanyak 4,3 juta penumpang pada
tahun 2011 menjadi 6,1 juta penumpang pada tahun 2015. Namun, peningkatan tersebut tidak
selaras dengan sediaan fasilitas dan kapasitas terminal penumpang bandara. Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi sediaan fasilitas dan kebutuhan ruang terminal penumpang bandara dalam
menunjang peningkatan kunjungan wisatawan melalui Bandar Udara Internasional Adisutjipto
Yogyakarta. Variabel yang digunakan untuk analisis penelitian ini adalah PDRB DIY, jumlah
penduduk DIY, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke DIY dan variabel yang terdapat pada
SNI 03-7046-2004. Variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear untuk
proyeksi pergerakan penumpang, SNI 03-7046-2004 untuk evaluasi kebutuhan ruang dan fasilitas di
terminal penumpang dan metode Importance Performance Analysis (IPA) untuk menganalisis
penilaian penumpang mengenai kinerja dan tingkat kepentingan terhadap fasilitas terminal bandara.
Hasil analisis menunjukkan penilaian penumpang terhadap kinerja fasilitas di terminal bandara lebih
rendah dari tingkat kepentingan penumpang terhadapnya. Proyeksi pergerakan penumpang
menunjukkan kecenderungan meningkat pertahun, dan hanya beberapa fasilitas saja yang masih
memadai dalam mengakomodasi pergerakan penumpang pada jam sibuk. Dari seluruh analisis yang
dilakukan, dapat direkomendasikan untuk mengoptimalkan luas area yang tersedia atau merelokasi
bandara ke lokasi baru sehingga kebutuhan ruang dan fasilitas terminal dapat terpenuhi.