digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK R A Indira Meirani
PUBLIC yana mulyana

Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian utama di Indonesia setiap tahun. Salah satu penanganan penyakit ini bisa dilakukan dengan penggunaan vasodilator. Tanaman bungur (Lagerstroemia speciosa [L.] Pers.) diketahui secara empiris dapat mengobati penyakit kardiovaskular, salah satunya hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ekstrak etanol daun bungur sebagai vasodilator dengan peningkatan NO pada serum tikus wistar jantan. Penelitian dilakukan pada tikus wistar jantan dibagi menjadi lima kelompok uji: CMC-Na FSH 0,5 %, Isosorbid Dinitrat (ISDN) dosis 1,8 mg/kg bb tikus, ekstrak daun bungur dosis 100 mg/kg bb tikus, 200 mg/kg bb tikus, dan 400 mg/kg bb tikus. Konsentrasi NO diukur dari serum tikus sebelum dan setelah pemberian zat uji secara oral. Pengukuran dilakukan pada hari pertama dan hari ketujuh setelah pemberian zat uji. Pengambilan sampel serum dilakukan pada menit ke-0, 10, 30, 60, dan 90 setelah pemberian zat uji. Pengukuran kadar NO dilakukan dengan menggunakan pereaksi Griess dengan reduktor kadmium. Pada pengujian hari pertama, ektrak etanol daun bungur dosis 100 dan 400 mg/kg bb mampu meningkatkan konsentrasi NO serum yang berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kelompok kontrol negatif pada menit ke-30 dan 60. Sedangkan pemberian ISDN dan dosis 200 mg/kg bb menunjukkan perbedaan bermakna terhadap kontrol negatif pada menit ke-60. Konsentrasi tertinggi NO diperoleh pada kelompok yang diberi ekstrak 100 mg/kg bb (29,85 ± 10,04 µM) dan ekstrak 200 mg/kg bb (29,85 ± 10,03 µM). Pada hari ketujuh setelah pemberian zat uji, ekstrak etanol daun bungur dosis 100 mg/kg bb mampu meningkatkan konsentrasi NO serum yang berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kontrol negatif pada menit ke-30 dan 60. Kelompok yang diberi ISDN, dosis 200 mg/kg bb, dan 400 mg/kg bb memiliki konsentrasi NO yang berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kontrol negatif CMC-Na FSH 0,5 % pada menit ke-60. Setelah pemberian selama tujuh hari, konsentrasi tertinggi NO diperoleh pada kelompok yang diberi ekstrak 400 mg/kg bb (26,7 ± 11,46 µM). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol dari daun bungur (Lagerstroemia speciosa [L.] Pers.) pada dosis 100 mg/kg bb tikus berpotensi sebagai vasodilator dengan peningkatan pelepasan nitrogen monoksida.