digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK KHAIRUNNISA AFIFAH
PUBLIC Dewi Supryati

PT Maju Jaya Teknologi (Majatek) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur jaringan telekomunikasi. Saat ini PT Majatek tengah melakukan kerja sama proyek dengan Huawei. Salah satu persyaratan Huawei adalah tersedianya dokumen manajemen risiko. Dokumen manajemen risiko yang ada saat ini tidak diperbarui secara rutin. Identifikasi risiko pun hanya mencakup proses-proses yang dianggap penting. Keberjalanan proyek menunjukkan ketidakberhasilan seperti kemunduran jadwal. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan manajemen risiko untuk salah satu proyek Majatek, yaitu proyek FTTH Huawei-XL. Manajemen risiko dalam penelitian mengikuti tahapan manajemen risiko pada Project Management Book of Knowledge (PMBoK). Manajemen risiko diawali dengan perencanaan manajemen risiko yang terdiri dari pengumpulan data, pembentukan Work Breakdown Structure (WBS), dan Risk Breakdown Structure (RBS). Identifikasi risiko dilakukan dengan metode HAZOP dan wawancara. Selanjutnya dilakukan analisis kualitatif dengan melakukan wawancara dan analisis kuantitatif dengan metode simulasi Monte Carlo dan analisis sensitivitas. Tahap terakhir adalah perencanaan tanggapan untuk setiap risiko prioritas sesuai dengan strategi PMBoK. Identifikasi risiko pada proyek menghasilkan sebanyak 51 risiko negatif. Dari hasil analisis kualitatif ditemukan 7 risiko prioritas. Hasil analisis kuantitatif untuk salah satu risiko, yaitu risiko kemunduran jadwal, menunjukan bahwa peluang proyek selesai sesuai durasi normalnya, yaitu 50 hari, adalah sebesar 55%. Strategi tanggapan untuk risiko tersebut adalah dengan memperbaiki perencanaan SDM, material, alat, biaya, dan jadwal. Analisis sensitivitas menunjukan bahwa urutan aktivitas dengan sensitivitas terhadap waktu penyelesaian paling besar adalah pengerjaan proyek, pembelian material, serah terima proyek, dan perencanaan proyek.