Turbin merupakan salah satu komponen dari Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA). Salah satu turbin yang digunakan pada PLTA di Indonesia adalah turbin Francis.
Namun banyak dari turbin Francis yang digunakan, mengalami permasalahan mengenai
umur guide vane yang relatif pendek. Keperluan guide vane yang cukup banyak
menyebabkan biaya pengadaan yang besar apabila harus import dari negara tempat
produksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, proses rekayasa peniruan dilakukan agar
produksi mandiri dapat dilakukan. Setelah proses rekayasa peniruan dan produksi, proses
pengukuran geometri perlu dilakukan untuk memastikan guide vane yang diproduksi sesuai
dengan spesifikasi yang dirancang. Maka dari itu tugas sarjana ini membahas mengenai
perancangan sistem pengukuran geometri guide vane turbin Francis.
Penyelesaian permasalahan dicapai dengan melakukan pengukuran geometri secara
langsung terhadap contoh guide vane turbin Francis. Hasil pengukuran berikutnya diolah
untuk dibandingkan dengan acuan sehingga dapat ditentukan apakah guide vane memenuhi
spesifikasi geometri yang ditentukan.
Hasil akhir tugas sarjana ini menghasilkan dua metode pengukuran yang sesuai
untuk pengukuran geometri guide vane yaitu pengukuran dengan alat konvensional untuk
fitur yang memiliki bentuk umum dan pengukuran menggunakan laser scanner untuk profil
airfoil. Pengolahan data hasil pengukuran juga terbagi menjadi dua berdasarkan metode
pengukurannya, yaitu hasil pengukuran dengan alat konvensional diinputkan pada report
table quality check dan hasil pengukuran dengan laser scanner diolah menggunakan
perangkat lunak Geomagic Control X untuk mengetahui penyimpangan profil airfoil.