digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK IDA AYU PUTU MAHADEWI
PUBLIC Dewi Supryati

Tingkat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan moda transportasi darat di Indonesia masih tergolong tinggi. Manusia merupakan faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Faktor manusia yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas terutama adalah kelelahan. Tujuan penelitian ini adalah kajian pemanfaatan neurobehavioral task (seperti: Psychomotor Vigilance Task (PVT), Sustained Attention Test (SAT), serta Stroop Test) sebagai alat deteksi kelelahan, serta rekomendasi perbaikan pada manajemen risiko kelelahan sistem transportasi darat di Indonesia. Dengan menggunakan eksperimen lapangan, 12 orang partisipan pria diminta untuk mengemudi selama 6 jam untuk 2 sesi perjalanan, sesi 1 dari Bandung ke Bekasi, dan sesi 2 dari Bekasi ke Bandung. Pengukuran dilakukan sebanyak 6 kali, yaitu di awal, tengah, dan akhir setiap sesi perjalanan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa neurobehavioral task dapat digunakan sebagai alat deteksi kelelahan, khususnya pada parameter PVT-M, #L, %Miss, dan RTCA. Hasil penelitian ini mengidentifikasi adanya kelelahan pada titik 5 (durasi mengemudi selama 270 menit). Adapun berdasarkan pengukuran subjektif, terdapat korelasi yang signifikan terhadap dimensi-dimensi kelelahan mental. Bentuk penerapan level 3 sistem manajemen risiko kelelahan pada sistem transportasi darat di Indonesia adalah melakukan pemeriksaan kondisi kelelahan secara berkala, sebelum mengemudi, dengan menggunakan alat ukur objektif, seperti neurobehavioral task, dimana sebelumnya telah dilakukan pengukuran baseline terlebih dahulu. Alat ukur terbaik yang dapat digunakan adalah PVT, dengan parameter PVT-M dan #L. Namun, Stroop Test memiliki potensi yang baik untuk digunakan sebagai pengganti PVT, karena membutuhkan durasi yang lebih singkat.