digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Fitriah Nuraeni
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Fitriah Nuraeni
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fitriah Nuraeni
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3A Fitriah Nuraeni
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3B Fitriah Nuraeni
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fitriah Nuraeni
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fitriah Nuraeni
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fitriah Nuraeni
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

Danau Towuti adalah sebuah danau tektonik besar di ujung hilir dari sistem Danau Malili dan juga merupakan Danau tertua di Indonesia yang terbentuk selama kurang lebih 1,5 juta tahun yang lalu. Danau ini terletak dalam ofiolit Sulawesi Timur yang merupakan ofiolit terbesar ketiga di dunia yang melepaskan zat besi, kromium, dan logam lainnya. Selain itu, Danau Towuti diperkirakan memiliki catatan iklim terpanjang yang berkelanjutan di Indo-Pacific Warm Pool (IPWP) yang merupakan zona atmosfer terluas dan memberikan energi panas paling besar di bumi. Pada tahun 2015 telah dilakukannya pengeboran Ilmiah di Danau Towuti menggunakan International Continental Scientific Drilling Program (ICPD) dengan tujuan untuk meneliti paleoclimate, dengan penggunaan data seismik yang bertujuan untuk penentuan drilling well terdalam. Danau Towuti memiliki luas permukaan sebesar 560 km2 dengan kedalaman air mencapai 200 m. Penelitian ini difokuskan untuk melakukan analisis sebaran dari Red Clay pada Danau Towuti dengan menggunakan metode inversi akustik impedansi. Red Clay akan tumbuh dan berkembang selama pembentukan dan penimbunannya, selain itu Red Clay ini terbentuk berdasarkan keberadaan mineral Ca. Analisis sebaran Red Clay ini dapat memberikan gambaran mengenai iklim di masa lampau, karena Red Clay ini merupakan salah satu penciri khusus yang terdapat pada danau tersebut. Pada penelitian ini, data seismik yang tersedia adalah seismik 2D dari berbagai vintage. Data akuisisi yang tersedia memiliki keterbatasan, sehingga perlu dilakukannya pre-conditioning data agar dapat di proses lebih lanjut untuk melakukan analisis sebaran Red Clay.