Minyak bumi saat ini merupakan sumber energi utama dunia, terutama untuk
dimanfaatkan menjadi bahan bakar. Konsumsi minyak bumi semakin bertambah,
namun ketersediaan minyak ringan dan menengah terus menurun. Minyak berat
memiliki komposisi residu atmosferik yang jauh lebih tinggi dibandingkan minyak
ringan dan menengah. Produksi bahan bakar minyak dari minyak bumi dapat
ditingkatkan dengan memanfaatkan residu atmosferik melalui proses Residue
Catalytic Cracking (RCC) untuk menghasilkan minyak fraksi ringan dan
menengah, namun perlu melalui proses hydrotreating (HDT), karena mengandung
banyak pengotor berupa senyawa logam, sulfur, oksigen, dan nitrogen yang dapat
meracuni katalis RCC. HDT merupakan reaksi katalitik antara minyak bumi dengan
hidrogen yang bertujuan untuk menghilangkan pengotor dalam residu atmosferik.
Hidrodemetalisasi (HDM) merupakan tahap pertama dalam proses HDT yang
menyingkirkan komponen logam dalam residu. Komponen logam nikel dan
vanadium dengan ukuran molekul yang besar dapat menyebabkan penyumbatan
pori katalis, sehingga mempersingkat umur dan menurunkan kinerja katalis. Oleh
karena itu, dibutuhkan penyangga ?-Al2O3 dengan diameter pori yang besar agar
komponen logam dapat terdeposisi secara merata ke seluruh bagian katalis.
Diameter pori penyangga dapat dimodifikasi melalui proses hidrotermal pada
temperatur 175, 200, 225, 250, dan 300oC dengan variasi waktu hidrotermal 4 dan
8 jam. Dua variasi modifikasi lainnya dilakukan dengan menggunakan boehmite
Chalco dan aditif 4,4% P, kemudian dihidrotermal dengan temperatur dan waktu
hidrotermal terbaik. Penyangga ?-Al2O3 kemudian diimpregnasi dengan 8% MoO3
dan 2% NiO serta diuji aktivitasnya menggunakan reaktor batch pada tekanan 150
bar dan temperatur 380oC. Persentase penghilangan komponen logam nikel dan
vanadium dihitung melalui analisis X-Ray Fluorescence (XRF). Katalis juga
dikarakterisasi menggunakan metode BET dan XRD. Berdasarkan hasil penelitian,
proses hidrotermal mampu meningkatkan diameter pori dengan mengubah fase ?-
Al2O3 menjadi boehmite dan meningkatkan ukuran partikelnya. Aktivitas HDM
paling baik diperoleh oleh katalis NiMo/A3-2504, yang disintesis dengan aditif
4,4% P, kemudian dihidrotermal pada temperatur 250oC selama 4 jam.