COVER Jason Patrick
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Jason Patrick
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Jason Patrick
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Jason Patrick
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Jason Patrick
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Jason Patrick
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Jason Patrick
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Selain itu, kecelakaan tabrak belakang merupakan jenis kecelakaan kedua yang paling sering terjadi setelah kecelakaan tabrak langsung atau tabrak muka di Indonesia. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan sistem pencegahan kecelakaaan dengan menggunakan sistem pengereman darurat otomatis untuk mengurangi jumlah kecelakaan. Namun, pengembangan sistem pencegahan kecelakaan di Indonesia masih minim. Proses rancang bangun dari model sistem pengereman darurat otomatis ini bertujuan untuk membantu pengembangan sistem pencegahan kecelakaan di Indonesia.
Perancangan model akan dimulai dari perancangan model roda, serta model sistem pengereman otomatis. Proses perancangan dilanjutkan dengan perancangan dari sistem kontrol dengan menggunakan algoritma konservatif, serta aksi kontrol proporsional. Pengujian akan dilakukan dengan melakukan variasi dari parameter konstanta proporsional, waktu penundaan, dan parameter perlambatan pada algoritma. Berdasarkan hasil dari pengujian, didapatkan parameter terbaik untuk sistem kontrol model pengereman darurat otomatis adalah dengan konstanta proporsional sebesar 35, parameter waktu penundaan sebesar 0,3 detik, dan parameter perlambatan sebesar 5 m/s2.
Diperoleh hasil pengujian dengan nilai jerk sebesar -12,08 m/s3 dan 11,44 m/s3, serta perlambatan rata-rata sebesar 5,25 m/s2. Dapat disimpulkan bahwa proses rancang bangun model sistem pengereman darurat otomatis berhasil dilakukan dan menghasilkan model mekanik dan sistem kontrol yang mampu untuk mensimulasikan proses pengereman darurat saat jarak relatif antara kendaraan berada di dalam batas jarak kritis pengereman. Namun, sistem simulasi jarak sebaiknya diterapkan pada perkembangan selanjutnya, untuk melihat hasil respon sistem yang lebih baik. Selain itu, sistem kontrol adaptif dan sistem fusi dari sensor sebaiknya juga diterapkan untuk memperoleh pengukuran dengan reliabilitas yang lebih baik.