digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Siti Naimah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Siti Naimah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Siti Naimah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Siti Naimah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Siti Naimah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Siti Naimah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Siti Naimah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

Sistem sesar Palu-Koro yang membentang pada arah Barat Laut – Tenggara dan melewati Teluk Palu, merupakan salah satu aspek penting yang menyebabkan tingginya tingkat seismisitas di kota Palu. Kondisi tektonik dan tingginya tingkat populasi di kota Palu merupakan dua hal yang menjadikan tingginya tingkat risiko bencana gempa bumi pada wilayah ini. Oleh karena itu, Palu sebagai suatu kesatuan sistem tektonik Sulawesi dan sekitarnya merupakan wilayah yang senantiasa menarik untuk dipelajari. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak kerusakan dan kerugian akibat gempabumi perlu dilakukan studi mitigasi. Salah satu aspek penting dalam upaya mitigasi ini adalah melakukan perencanaan wilayah dengan mempertimbangkan karakteristik dinamik tanah. Dalam penelitian ini, data hasil rekaman mikrotremor dari 22 stasiun seismik yang beroperasi di kota Palu pada rentang waktu 3 Februari – 24 Mei 2015 dianalisis menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio). Metode HVSR adalah salah satu metode untuk mendapatkan informasi bawah permukaaan dari pengukuran stasiun tunggal pada permukaan bumi dengan membandingkan amplitudo spektrum Fourier komponen horisontal dan vertikal. Hasil yang diperoleh berupa kurva H/V sebagai fungsi dari frekuensi, yang dapat menunjukkan nilai amplifikasi dan frekuensi dominan. Kurva H/V yang diperoleh kemudian digunakan untuk menentukan struktur kecepatan gelombang geser serta kedalaman lapisan dengan menggunakan metode inversi Monte Carlo. Nilai amplifikasi, frekuensi dominan, dan kecepatan geser sangat penting untuk menentukan zona bahaya gempabumi. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai amplifikasi di kota Palu berkisar antara 1,4 – 4,1, sedangkan frekuensi dominan bervariasi mulai dari 0,3 Hz hingga 13 Hz. Daerah dengan nilai amplifikasi tinggi dan frekuensi dominan rendah berasosiasi dengan lapisan sedimen tebal sedangkan daerah dengan nilai amplifikasi rendah dan frekuensi dominan tinggi berasosiasi dengan lapisan sedimen tipis. Berdasarkan hasil inversi, struktur bawah permukaan kota Palu merupakan suatu cekungan dengan lapisan sedimen yang semakin menebal ke utara dengan ketebalan maksimum sekitar 400 m. Sementara itu, berdasarkanklasifikasi nilai ????????30 terdapat tiga jenis tanah di kota Palu yaitu tanah lunak, tanah sedang dan tanah keras.