Brown oild fields yang terletak pada zona transisi lingkungan pengendapan dan
pada zona criss-cross kompaksi (~950-1100m) memiliki nilai cepat rambat
gelombang P (pwave) batupasir yang overlay dengan nilai pwave shale, sehingga
crossplot pwave terhadap gamma ray tidak memiliki pola yang beraturan, pwave
tidak sensitif terhadap perubahan lithofacies. Namun demikian pada batuan model
dispered shally sand, profile densitas memiliki hubungan yang baik dengan
gamma ray sehingga impedansi akustik yang merupakan perkalian antara densitas
dengan pwave masih mencerminkan lithology dan dapat dimanfaatkan untuk
prediksi pseudo gamma ray dalam rangka analisis sebaran lithofacies. Prediksi
pseudo gamma ray dilakukan dengan optimum wiener filter (OFW).
Desain optimum weiner filter (OFW) dari tiga sumur dapat dilakukan dengan tiga
skenario, yaitu (1) rataan optimum wiener fiter masing-masing sumur, (2) rataan
input dan desired output, dan (3) rataan cross-korelasi dan auto-korelasi. Dari tiga
skenario tersebut, skenario ketiga memberikan hasil yang paling optimum.
pseudo gamma ray yang diperoleh dengan OFW digunakan untuk prediksi gamma
ray menggunakan multi attiribute analysis dan probabilistic neural network untuk
meningkatkan tingkat korelasi terhadap data aktual dan menambah keterlibatan
data sumur dari tiga menjasi 15 smur. Karena target merupakan lapisan tipis maka
sebaran lateral dilakukan dengan menggunakan geostatistik colocated cokrigging.
Tingkat korelasi lateral sebelum dilakukan geostatistik adalah 86% sedangkan
setelah geostatistik terjadi peningkatan yang signifikan dengan tingkat korelasi
99%.
Terdapat tiga cluster sebaran gamma ray yang membentang dari utara ke selatan
dengan tingkat volume shale (vshale) yang berbeda. Perbedaan kandungan vshale
mengindikasikan adanya perbedaan fiture zona transisi yang berkembang.
Cluster pertama di bagian utara merupakan fiture fluvial sand yang bersih dan
well-grain dengan porositas tinggi, berkembang di lingkungan terrestrial. Cluster
kedua merupakan fiture tidal flat yang sangat shally, sedangkan cluster ketiga
merupakan fiture sand bar yang berkembang di shallow marine yang mengalami
wash over sehingga cukup clean. Batas antar fiture zona terrestrial tersebut
merupakan garis pantai yang bergerak mengikuti muka air laut.