Terdapat pandangan bahwa truk barang cenderung akan menghindari jalan tol
untuk menghemat biaya perjalanan. Namun jika dihadapkan pada waktu
perjalanan yang terbatas dan kemacetan kawasan perkotaan kondisinya bisa
berbeda. Perilaku perjalanan truk yang jelas berbeda dengan kendaraan pribadi
menggiring munculnya pertanyaan tentang bagaimana sebenarnya truk
menentukan rutenya. Kasus yang ada di Kawasan Metropolitan Jakarta ini akan
memberikan gambaran tentang pemilihan rute truk barang antara rute tol dan non
tol jika menghadapi tingkat kemacetan tertentu. Data yang digunakan adalah
rangkuman perjalanan yang dilakukan oleh truk dalam waktu tertentul. Analisis
pemilihan rute berdasarkan Prinsip Kesetimbangan Wardrop dan analisis regresi
logistik digunakan untuk menjelaskan pemilihan rute dan proses pengambilan
keputusan yang ada di dalamnya. Hasilnya, rute yang dipilih oleh truk barang,
akan dipengaruhi oleh kondisi lalu-lintas yang ada di alternatif rute lainnya dan
waktu tempuh yang ingin dicapai oleh pengemudi truk itu sendiri. Perjalanan pada
siang hari hampir pasti akan menggunakan rute jalan tol, sementara pada malam
hari pilihan rute akan semakin variatif namun menunjukan kecenderungan untuk
melewati rute non-tol untuk menghemat biaya perjalanan.