digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nane Nurhayati
PUBLIC yana mulyana

Cassia fistula L. atau trengguli merupakan tanaman yang sering dijumpai sebagai tanaman hias, peneduh jalan setapak, dan sering digunakan sebagai obat tradisional. Daun trengguli sebagai obat tradisional berfungsi sebagai pencahar, obat demam, dan obat luar. Metabolit sekunder memiliki peran dalam aktivitas biologi suatu tumbuhan. Salah satu metabolit sekundernya yaitu flavonoid, banyak terkandung dalam daun trengguli dan bertanggung jawab dalam aktivitas antioksidan dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun trengguli. Pada penelitian ini, daun diekstraksi dengan metanol secara ekstraksi sinambung menggunakan alat Soxhlet selanjutnya difraksinasi secara ekstraksi cair-cair dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Fraksi dipantau secara kromatografi lapis tipis (KLT) dengan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak etil asetat-n-heksan-metanol (8:1:1) kemudian dengan sinar UV ?254 nm, UV ?366 nm dan penampak bercak sitroborat. Hasil pemantauan fraksi menunjukkan bahwa kandungan flavonoid terbesar berada pada fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat tersebut disubfraksinasi secara KLT preparatif dengan fase gerak dan fase diam sama dengan pada pemantauan fraksi. Subfraksi dimurnikan secara KLT preparatif dengan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak etil asetat-n-heksan-metanol (3:3:0,5) kemudian dipantau dengan penampak bercak sinar UV ?254 nm, UV ?366 nm dan sitroborat. Hasil pemurnian diuji kemurniannya secara KLT pengembangan tunggal dengan tiga fase gerak berbeda serta KLT dua dimensi, lalu dikarakterisasi dan diidentifikasi secara spektrofotodensitometri, kromatografi kertas dua dimensi, dan penampak uap amonia. Isolat diduga merupakan suatu senyawa isoflavon tanpa 5-OH bebas.