digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Sayyid Naufal
PUBLIC yana mulyana

Timi telah diketahui secara empiris maupun ilmiah memiliki aktivitas antimikroba, khususnya terhadap Streptococcus mutans, yang bertanggung jawab atas kerusakan gigi pada manusia. Namun, penggunaannya sebagai bahan aktif dalam sediaan untuk kesehatan gigi belum ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula pasta gigi dengan kandungan ekstrak herba timi sebagai antimikroba serta dapat berfungsi sebagai pelarut. Ekstrak herba timi dihasilkan dengan cara memanaskan simplisia dalam akuades mendidih, kemudian uap dilewatkan melalui pendingin, dan ekstrak ditampung pada wadah tertutup. Proses ekstraksi dilakukan hingga diperoleh jumlah ekstrak sebanyak 3:1 terhadap simplisia. Ekstrak herba timi ditentukan kadar timolnya menggunakan KLT densitometer. Kadar timol pada ekstrak herba timi yaitu sebesar 83,49 ppm. Ekstrak herba timi diuji aktivitas antibakterinya secara in vitro dengan menentukan ukuran diameter hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dengan metode difusi cakram dan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan metode mikrodilusi. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak herba timi memberikan aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dengan ukuran diameter hambat sebesar 16,8±5,6 mm dengan nilai KHM sebesar 256 ppm. Formula pasta gigi terdiri dari 30,1% kaolin, 15% gliserin, 7,5% propilen glikol, 2% titanium dioksida, 3% Natrium karboksimetil selulosa (Na CMC), 2% natrium lauril sulfat, 1% mentol, 0,2% natrium sakarin, 0,15% metil paraben, 0,05% propil paraben, dan ekstrak hingga 100%. Aktivitas antibakteri sediaan pasta gigi diuji secara in vitro dalam bentuk penghambatan pertumbuhan koloni bakteri Streptococcus mutans, yang dikuantifikasi menggunakan penghitung koloni. Berdasarkan hasil penelitian, sediaan pasta gigi mengandung ekstrak herba timi memberikan aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans sebesar 36,71%.