Saat ini, pemeriksaan kadar glukosa darah telah umum dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dan
rutin. Hal ini terkait dengan tingginya insidensi dan prevalensi dari penyakit diabetes mellitus,
terutama tipe 2. Glukometer digital yang banyak dijual di pasaran menjadi pilihan masyarakat untuk
memantau glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji validitas glukometer digital
terhadap metode standar spektrofotometer di laboratorium klinik tervalidasi, mengamati
reliabilitasnya, mengamati pengaruh lokasi pengambilan sampel terhadap hasil pengukuran, sebagai
bahan untuk memberi informasi dan saran penggunaan yang tepat. Pengujian validitas dilakukan
melalui pengukuran glukosa darah dengan glukometer tersebut. Sampel juga diukur dengan
spektrofotometer di laboratorium klinik tervalidasi pada waktu yang bersamaan. Sampel darah vena
dan kapiler tersebut diambil dari lima orang subjek. Selanjutnya, pengukuran glukosa darah dilakukan
sebanyak dua belas kali selama satu bulan pada tangan kanan dan kiri untuk mengetahui reliabilitas
dari glukometer. Pengukuran tersebut sekaligus untuk mengamati pengaruh lokasi pengambilan
sampel terhadap hasil pengukuran. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji "t" berpasangan
(?= 0,05) dan uji Cronbach’s Alpha. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna
antara pengukuran glukosa darah dengan glukometer dan spektrofotometer di labroratorium klinik
tervalidasi. P-value pada merek ET, AC, NES masing-masing adalah 0,0934, 0,0766, 0,6926 (>0,05).
Data menunjukkan bahwa hasil pengukuran terhadap sampel darah tangan kanan dan tangan kiri
berbeda bermakna. P-Value ketiga merek adalah P < 0,0001 (<0,05). Namun demikian, ketiganya
menunjukkan keterulangan hasil pengukuran yang sebanding terhadap masing-masing sisi tangan.
Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha chronbach dari pengukuran di siang hari dari ET, AC, dan
NES masing-masing adalah 0,6964, 0,7208, dan 0,5459 sedangkan pengukuran di malam hari
menghasilkan nilai alpha dari ET, AC, dan NES berturut-turut adalah 0,7814, 0,7426, dan 0,7703. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketiga glukometer menunjukkan akurasi dan presisi yang
sebanding dengan pengukuran instrumen di laboratorium klinik tervalidasi, sehingga dapat
dinyatakan valid. Selain itu dibuktikan bahwa pengukuran kadar glukosa darah lebih reliabel pada
malam hari dibandingkan pada siang hari, sementara hasil pengukuran dari tangan kanan lebih tinggi
dibandingkan tangan kiri.