digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tasya Oesricha Pakki
PUBLIC yana mulyana

Saat ini, pemeriksaan kadar glukosa darah telah umum dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dan rutin. Hal ini terkait dengan tingginya insidensi dan prevalensi dari penyakit diabetes mellitus, terutama tipe 2. Glukometer digital yang banyak dijual di pasaran menjadi pilihan masyarakat untuk memantau glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji validitas glukometer digital terhadap metode standar spektrofotometer di laboratorium klinik tervalidasi, mengamati reliabilitasnya, mengamati pengaruh lokasi pengambilan sampel terhadap hasil pengukuran, sebagai bahan untuk memberi informasi dan saran penggunaan yang tepat. Pengujian validitas dilakukan melalui pengukuran glukosa darah dengan glukometer tersebut. Sampel juga diukur dengan spektrofotometer di laboratorium klinik tervalidasi pada waktu yang bersamaan. Sampel darah vena dan kapiler tersebut diambil dari lima orang subjek. Selanjutnya, pengukuran glukosa darah dilakukan sebanyak dua belas kali selama satu bulan pada tangan kanan dan kiri untuk mengetahui reliabilitas dari glukometer. Pengukuran tersebut sekaligus untuk mengamati pengaruh lokasi pengambilan sampel terhadap hasil pengukuran. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji "t" berpasangan (?= 0,05) dan uji Cronbach’s Alpha. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara pengukuran glukosa darah dengan glukometer dan spektrofotometer di labroratorium klinik tervalidasi. P-value pada merek ET, AC, NES masing-masing adalah 0,0934, 0,0766, 0,6926 (>0,05). Data menunjukkan bahwa hasil pengukuran terhadap sampel darah tangan kanan dan tangan kiri berbeda bermakna. P-Value ketiga merek adalah P < 0,0001 (<0,05). Namun demikian, ketiganya menunjukkan keterulangan hasil pengukuran yang sebanding terhadap masing-masing sisi tangan. Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha chronbach dari pengukuran di siang hari dari ET, AC, dan NES masing-masing adalah 0,6964, 0,7208, dan 0,5459 sedangkan pengukuran di malam hari menghasilkan nilai alpha dari ET, AC, dan NES berturut-turut adalah 0,7814, 0,7426, dan 0,7703. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketiga glukometer menunjukkan akurasi dan presisi yang sebanding dengan pengukuran instrumen di laboratorium klinik tervalidasi, sehingga dapat dinyatakan valid. Selain itu dibuktikan bahwa pengukuran kadar glukosa darah lebih reliabel pada malam hari dibandingkan pada siang hari, sementara hasil pengukuran dari tangan kanan lebih tinggi dibandingkan tangan kiri.