Injeksi Air salinitas rendah (LSWI) telah menjadi salah satu teknik peningkatan peroleh minyak yang mendapatkan perhatian dalam sepuluh tahun terakhir. Hal itu terjadi karena teknik ini dapat meningkatkan perolehan minyak antara 8% hingga 20%. Untuk membuat biaya lebih rendah, kita hanya perlu menggunakan sebuah sumur, itu berarti sumur tersebut dapat digunakan baik sebagai injeksi maupun sumur produksi, dimana kita menerapkannya dalam waktu yang berbeda. Dalam teknik perminyakan, metode tersebut disebut metode Huff ānā Puff. Metode ini telah digunakan secara luas di banyak negara, salah satunya adalah Indonesia. Langkah metode Huff ānā Puff adalah injeksi air bersalinitas rendah, soaking , dan memproduksi kembali..
Untuk menentukan apakah sumur ini efektif atau tidak untuk diterapkan dalam struktur "T" di Lapangan "S", penelitian telah dilakukan untuk merancang parameter injeksi optimal dengan reservoir minyak hitam menggunakan perangkat lunak TNavigator dengan fitur Model Designer . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kemungkinan pengunaan metode Huff ānā Puff sebagai salah metode yang digunakan saat melakukan injeksi LSWI , untuk menentukan parameter operasional injeksi ( laju injeksi , waktu injeksi , waktu soaking , salinitas) serta untuk mempelajari keuntungan kegunaan dari metode Huff ānā Puff jika dibanding metode LSWI dengan injeksi berkelanjutan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Metode LSWI Huff ānā Puff sangat layak untuk diterapkan karena menghasilkan peningkatan perolehan minyak daripada metode LSWI konvensional. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan perolehan minyak adalah beberapa mekanisme yang terjadi dalam Metode LSWI, seperti Pertukaran Ion Multi (MIE) dan Ekspansi Lapisan Ganda Elektrik (EDLE) yang menyebabkan partikel-partikel minyak terlepas dari clay. Didapat juga bahwa perolahan minyak maksimal apabila kita melakukan injeksi dengan laju 1100 bbl/d, waktu injeksi 2 hari, waktu soaking 4 hari, dan salinitas air 5000 ppm. Selain itu, tes produksi untuk sumur yang melakukan LSWI konvensional dilakukan sebagai pembanding. Saat LSWI dengan Huff ānā Puff diaplikasikan, maka akan terjadi peningkat produksi minyak kumulatif hingga 9.37% jika dibandingkan dengan penggunaan injeksi air bersalinitas rendah secara konvensional.