digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yessy Yuliaputri
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Yessy Yuliaputri
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Yessy Yuliaputri
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Yessy Yuliaputri
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Yessy Yuliaputri
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Yessy Yuliaputri
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Yessy Yuliaputri
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Yessy Yuliaputri
PUBLIC Irwan Sofiyan

Pemodelan numerik untuk bangunan hidrolis merupakan salah satu pendekatan perhitungan yang dilakukan guna mengetahui karakteristik hidrolik yang terjadi. Secara tradisional untuk mengetahui perilaku hidrolik dari sebuah bangunan air umumnya dilakukan dengan mempelajari model fisik berskala. Penelitian bertujuan untuk mengetahui komparasi antara hasil pemodelan numerik 1-D saluran tertutup dengan hasil pemodelan fisiknya guna mengetahui fenomena kinerja hidrolis yang terjadi yntuk setiap kala ulang tahun rencananya. Input pemodelah hidrologi adalah aspek yang sangat menunjang, penentuan hidrograf banjir dengan empat metode berbeda dilakukan guna mengetahui besaran HSS yang terkonservatif. Hasilnya metode SCS mewakili ketiga metode lainnya yaitu Nakayasu, ITB 1 dan ITB 2. Perhitungan metode SCS dengan menggunakan program HEC HMS Pemodelan numerik 1-D dengan menggunakan HEC RAS dilakukan untuk alur sungai eksisting maupun rencana setelah pengalihan alur yang terjadi akibat implikasi pembangunan bandara. Dari masing-masing pemodelan dapat disimpulkan bahwa kecepatan aliran dan muka air seragam untuk semua titik tinjauan, baik besaran kecepatan aliran maupun tinggi muka air pada pemodelan fisik memeiliki kecenderungan lebih besar daripada pemodelan dikarenakan adanya fenomena hidrolis yang tidak dapat dideskripsikan pada hasil model numerik. Secara garis besar relevansi antara pemodelan numerik 1-D belum dapat signifikan dibandingkan kondisi aktual.