COVER Syahrul Rofi
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Syahrul Rofi
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Syahrul Rofi
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Syahrul Rofi
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Syahrul Rofi
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Syahrul Rofi
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Syahrul Rofi
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Konstruksi program pembelajaran mesin yang dapat menyelesaikan masalah klasifikasi
multikelas dipelajari pada tugas akhir ini. Jaringan saraf fuzzy, yaitu jaringan
saraf tiruan yang proses feed-forward-nya berupa tahap-tahap dari sistem kontrol
logika fuzzy yang dibangun dari data masukan dan keluaran yang tersedia, akan
digunakan sebagai model pembelajaran mesin. Tahap-tahap tersebut adalah tahap
fuzzifikasi, inferensi fuzzy, dan defuzzifikasi. Tahap inferensi fuzzy membutuhkan
aturan fuzzy dan hasil dari tahap fuzzifikasi. Aturan fuzzy terdiri dari beberapa
implikasi fuzzy yang saling berkaitan. Untuk mendapatkan model jaringan saraf
fuzzy, dibutuhkan dua fase: identifikasi struktur dan identifikasi parameter. Fase
identifikasi struktur menghasilkan struktur awal dari aturan fuzzy yang meliputi
banyaknya implikasi pada aturan fuzzy dan nilai awal dari setiap parameter yang
terlibat di dalam model jaringan saraf fuzzy. Fase identifikasi parameter melakukan
perbaikan nilai-nilai dari parameter yang terlibat di dalam model. Untuk mendapatkan
model jaringan saraf fuzzy yang paling optimal, diperlukan proses validasi
silang secara berulang. Proses validasi silang menghasilkan rata-rata akurasi untuk
suatu model. Model dengan proses validasi silang yang menghasilkan rata-rata
akurasi terbesar merupakan model yang paling optimal. Untuk tugas akhir ini,
dilakukan simulasi terhadap tiga jenis data, yaitu: data koordinat kartesius, data
tanaman iris, dan data evaluasi mobil. Akan diterapkan tiga skema klasifikasi
multikelas, yaitu: satu lawan semua, satu lawan satu, dan satu lawan orde yang
lebih tinggi. Model jaringan saraf fuzzy yang diperoleh dengan skema klasifikasi
satu lawan semua mempunyai akurasi lebih dari 95%. Model jaringan saraf fuzzy
dengan skema klasifikasi satu lawan satu mempunyai akurasi setidaknya sebesar
94%. Model jaringan saraf fuzzy dengan skema klasifikasi satu lawan orde yang
lebih tinggi mempunyai akurasi lebih dari 84%.