digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nada Asri Yasdana
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Nada Asri Yasdana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Nada Asri Yasdana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nada Asri Yasdana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nada Asri Yasdana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nada Asri Yasdana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nada Asri Yasdana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Nada Asri Yasdana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Nada Asri Yasdana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nada Asri Yasdana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Citra (imaging) asteroid sangat sulit diperoleh dari pengamatan landas-bumi. Hal ini dikarenakan diameter sudut asteroid yang terlalu kecil (sebagai contoh, Ceres hanya tampak dengan diameter sudut sebesar 0,468") dan dalam panjang gelombang visual, imaging asteroid terkendala oleh seeing atmosfer yang biasanya lebih besar dari 1". Selain imaging, pengamatan spektroskopi dan fotometri asteroid juga dilakukan untuk mempelajari sifat sis permukaan maupun kondisi termal asteroid yang bersangkutan. Dengan beroperasinya ALMA, para astronom kini memiliki kesempatan untuk memonitor asteroid dan memperoleh citra radio, karena sensitivitas dan resolusi spasial tinggi yang dapat dicapai oleh ALMA. Teleskop ALMA menerima gelombang radio dalam rentang panjang gelombang milimeter/submillimeter. Salah satu objek pengamatan ALMA, yaitu asteroid Juno, telah berhasil diamati tahun 2013. Hal ini menjadi langkah awal pengamatan asteroid dalam panjang gelombang submilimeter. Beberapa asteroid besar, misalnya Ceres, Pallas, dan Vesta juga digunakan sebagai kalibrator dalam pengamatan ALMA. Sejauh ini, terdapat lebih dari 300 data pengamatan Ceres dan Pallas. Untuk data pengamatan Juno dan Vesta belum sebanyak Ceres dan Pallas mengingat jarak dan ukuran dari asteroid tersebut. Diperlukan seleksi data lebih lanjut terutama dalam hal data yang mempunyai resolusi spasial tinggi yang akan diolah dengan CASA untuk memperoleh citra dengan kualitas baik. Pada aspek fotometri digunakan data Ceres dan Pallas sebagai kalibrator suatu objek. Hasil yang diperoleh pada Tugas Akhir ini adalah citra dengan resolusi spasial tinggi yang menghasilkan detail permukaan yang lebih baik. Hal ini berbeda dengan citra resolusi rendah karena semakin rendah resolusinya maka detail daerah pengamatan juga berkurang. Aspek fotometri memperlihatkan spektrum Ceres dan Pallas yang menyerupai benda hitam dan pada aspek spektroskopi ditemukan emisi pada Pallas dari project 2013.1.00260.S di rentang frekuensi 693,302 hingga 693,31 GHz. Namun, belum diketahui apa yang menyebabkan terjadinya emisi spektrum tersebut.