digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Tarida Priskila Hasian Simanju
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Tarida Priskila Hasian Simanju
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Tarida Priskila Hasian Simanju
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Tarida Priskila Hasian Simanju
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Tarida Priskila Hasian Simanju
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Tarida Priskila Hasian Simanju
PUBLIC Alice Diniarti


Analisis impak balistik dengan menggunakan metode elemen hingga telah banyak diaplikasikan pada bermacam-macam bidang, terutama dalam kasus impak balistik pada body armor berbahan Kevlar-29/Epoxy. Pada tugas akhir ini, simulasi impak balistik dilakukan pada body armor berbahan komposit guna mempelajari respon balistik dari body armor akibat perubahan yang dilakukan kepada beberapa parameter. Proses preprocessing dilakukan menggunakan program LS-Prepost dan model yang telah dibangun kemudian diproses oleh program LS-DYNA Program Manager. Analisis dimulai dengan proses rekonstruksi pekerjaan yang dilakukan oleh [1] untuk melakukan validasi pada model elemen hingga. Setelah proses validasi, analisis dilanjutkan dengan studi parametrik. Studi parametrik dilaksanakan dengan memvariasikan parameter-parameter seperti koefisien gesek, nilai dari parameter DFAIL, ketebalan keseluruhan laminat, serta mengganti material yang digunakan pada penelitian [1], berupa E-Glass/Polypropylene, dengan Kevlar-29/Epoxy. Simulasi impak balistik juga dilakukan untuk kasus material Nanokristal Selulosa/Epoxy. Pada kasus pemodelan material ini, baik kekuatan riil dan kekuatan teoretis dari material tersebut disimulasikan dan hasil-hasil yang diperoleh saling dibandingkan. Hasil akhir menunjukkan bahwa kecepatan residual peluru yang menumbuk pelat target E-Glass/Polypropylene adalah sebesar 105 m/s. Selain itu, ditunjukkan pula bahwa parameter DFAILM dan DFAILT, ketebalan total dari laminat, serta koefisien gesek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap respon balistik dari target. Hasil simulasi juga meunjukkan bahwa Kevlar-29/Epoxy memiliki resistensi balistik yang lebih baik daripada E-Glass/Polypropylene dan Nanokristal Selulosa/Epoxy dengan properti eskperimental. Tetapi, pelat target yang menggunakan material Nanokristal Selulosa/Epoxy dengan properti teoretis memiliki kemampuan resistensi balistik yang paling superior di antara ketiga material yang digunakan pada penelitian ini. Terakhir, simulasi impak balistik pada pelat E-Glass/Polypropylene dilakukan kembali dengan menggunakan elemen solid untuk memodelkan pelat target. Kecepatan residual peluru yang menumbuk pelat target berelemen solid adalah 136 m/s, sementara kecepatan residual peluru yang menumbuk pelat target berelemen shell adalah 105 m/s. Dengan kata lain, hasil yang diperoleh dari pemodelan dengan menggunakan elemen solid telah menunjukkan hasil yang bersesuaian dengan hasil yang diperoleh dari pemodelan dengan menggunakan elemen shell.