ABSTRAK James Sutomo
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER James Sutomo
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 James Sutomo
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 James Sutomo
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 James Sutomo
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 James Sutomo
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 James Sutomo
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA James Sutomo
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Slipstream effect merupakan fenomena aerodinamika yang terjadi pada bagian belakang
propeller akibat propeller yang berputar. Propeller yang berputar menyebabkan angin yang
bergerak ke belakang membentuk ulakan sehingga performa dari wing dapat ditingkatkan.
Fenomena ini muncul akibat rotasi pada blade propeller. Pengkajian pengaruh slipstream
dilakukan terhadap distributed propeller dengan advance ratio (J) sebesar 0.85 dan kecepatan
freestream sebesar 47.64 m/s serta pada saat propeller on dan off dengan variasi sudut serang
(????) yang bernilai 0?, 2?, 4?, 6?, 8? dan 10?. Penelitian mengenai slipstream effect diawali dengan
mengvalidasi hasil simulasi numerik CFD propeller wing model (ProWiM) dengan hasil
eksperimen. Simulasi numerik CFD ProWiM menggunakan interface frozen rotor. Setelah
divalidasi,simulasi numerik CFD dilanjutkan pada distributed propeller dengan pengaturan yang
menyerupai ProWiM. Dengan metode simulasi tersebut diperoleh hasil bahwa efek slipstream
aliran saat kondisi propeller on pada distributed propeller memiliki nilai koefisien lift (CL) yang
lebih tinggi dibandingkan ProWiM pada setiap variasi sudut serang (????). Hal tersebut
dikarenakan daerah lifting surface pada distributed propeller yang terkena efek slipstream lebih
besar dibandingkan dengan daerah lifting surface ProWiM. Terdapat selisih nilai performa
propeller pada ProWiM hasil simulasi numerik dan eksperimen yang diakibatkan perbedaan
asumsi-asumsi yang digunakan. Asumsi tersebut antara lain digunakan persamaan RANS
(Reynolds-Averaged Navier Stokes) pada metode simulasi yang lebih menyederhanakan hasil
simulasi numerik dibandingkan hasil eksperimen.