digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Proses penggalian terowongan mempunyai banyak risiko, salah satunya adalah masalah kestabilan terowongan yang dapat disebabkan oleh gejala geologi, pelapukan dan tekanan yang berlebihan. Gempa dapat menyebabkan displacement pada tanah yang bisa mengakibatkan kerusakan serius pada terowongan. Pada penelitian ini, Boundary Element Method (BEM) digunakan untuk memodelkan nilai stress di sekitar model terowongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung distribusi stress sebelum dan sesudah terkena efek displacement gempa pada Terowongan “AA”. Data masukan yang digunakan untuk melakukan perhitungan adalah jumlah elemen batas, poisson’s ratio, Young’s modulus, koordinat titik ekstrim, koordinat titik internal, dan nilai displacement dan/atau nilai traksi pada setiap elemen batas. Data tersebut digunakan untuk mendefinisikan model dan selanjutnya dilakukan kalkulasi untuk mendapatkan nilai displacement dan stress pada batas dan pada domain. Displacement yang dihasilkan oleh gempa didekati menggunakan konsep Free-Field Shear Deformation yang dihitung menggunakan data Momen Magnitudo gempa. Data displacement hasil model awal kemudian dijumlahkan dengan data displacement efek gempa. Data displacement tersebut kemudian diolah lagi menggunakan BEM untuk mendapatkan nilai stress pada terowongan setelah terkena efek displacement gempa. Dari hasil pengolahan data pada model Terowongan “AA”, terdapat perubahan stress yang signifikan pada permukaan terowongan setelah diberi efek gempa. Arah displacement yang dihasilkan oleh gempa sangat berpengaruh pada perubahan stress. Dapat terjadi peningkatan maupun penurunan stress pada titik lemah terowongan bergantung pada arah displacement yang dihasilkan oleh gempa. Perubahan stress hanya terdapat pada arah dikarenakan asumsi displacement efek gempa hanya terdapat pada arah juga.