digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tanggal 26 Mei 2006 pada pukul 22;53:59 UTC, terjadi gempabumi dengan besaran momen magnitudo 6.4 yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia. Sumber gempa tersebut masih diperdebatkan oleh kalangan ilmuwan. Beberapa pengamat mempercayai bahwa peristiwa gempabumi ini disebabkan oleh reaktivasi Sesar Opak yang memiliki pergerakan geser mengiri. Meskipun begitu adapula yang berpendapat berbeda, salah satunya yang menganggap bahwa peristiwa gempabumi Yogya tahun 2006 disebabkan oleh pergerakan sesar naik Opak. Melalui dua pendapat tersebut, penulis mencoba memodelkan dua kemungkinan sumber gempabumi Yogya 2006. Model pertama berdasarkan mekanisme fokus yang dikeluarkan oleh NIED (National Research Institute for Earth Science and Disaster) Jepang yang menyatakan bahwa peristiwa gempabumi disebabkan oleh pergerakan sesar naik oblique. Model ini menjelaskan bahwa Sesar Opak Muda dan Tua merupakan satu kesatuan dalam bentuk flower structure. Bentukan ini merupakan ciri khas dari suatu sesar geser. Model kedua menjelaskan bahwa peristiwa gempabumi disebabkan oleh pergerakan sesar geser murni (Sesar Aktif Opak). Gempabumi Yogya 2006 memicu banyak peristiwa gempa susulan di sekitar Sesar Opak Tua. Berdasarkan data gempa susulan tanggal 2-6 Juni 2006, gempa-gempa tersebut berlokasi sekitar 5 km sebelah timur Sesar Opak. Gempa susulan tersebut memiliki pola kelurusan N450E dan sejajar terhadap Sesar Opak. Pola ini diinterpretasikan sebagai suatu sesar yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa gempa susulan. Penulis selanjutnya melakukan pemodelan perubahan Coulomb stress terhadap dua model di atas dengan tujuan untuk menentukan model sumber yang cocok dengan pola gempa susulan. Hasil yang didapatkan dari pemodelan tersebut adalah model pertama berupa model sesar naik merupakan model yang dapat menjelaskan peristiwa gempabumi Yogya 2006 dan gempa susulannya. Hal ini didukung oleh kecocokan pola perubahan stress dengan persebaran gempa susulan dan area kerusakan akibat gempa. Sesar-sesar yang menghasilkan gempa di sekitar daerah penelitian memiliki nilai kecenderungan slip tinggi serta nilai Coulomb stress positif.