digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_MUCHTAZAR_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_MUCHTAZAR_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MUCHTAZAR_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MUCHTAZAR_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MUCHTAZAR_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MUCHTAZAR_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MUCHTAZAR_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MUCHTAZAR_1-DAFTAR_PUSTAKA.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Penyakit diare merupakan salah satu jenis penyakit bawaan air yang banyak terjadi di Kota Bandung. Pada tahun 2012 jumlah kasus diare tercatat sebanyak 100.593 kasus atau sekitar 4,12% dari keseluruhan kasus penyakit di Kota Bandung. Tingginya angka kejadian penyakit tersebut diperkirakan tidak terlepas dari minimnya ketersediaan sumber air yang bersih dan aman bagi masyarakat dimana saat ini diperkirakan bahwa sebagian sumber air masyarakat Kota Bandung telah terkontaminasi oleh feses. Pada penelitian ini keterkaitan tersebut diukur melalui uji statistik chi-kuadrat berdasarkan data-data yang diperoleh melalui survey lapangan di enam kecamatan Kota Bandung yaitu di Kecamatan Bandung Wetan, Astana Anyar, Sumur Bandung, Coblong, Sukajadi, dan Cibeunying Kaler. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa timbulnya penyakit diare berkaitan dengan jenis sumber air baku yang digunakan untuk mencuci peralatan makan dan dapur serta untuk mencuci tangan dan mandi oleh masyarakat. Hasil studi menunjukan bahwa air PDAM merupakan sumber air dengan resiko menimbulkan penyakit diare yang paling kecil sedangkan sumur gali merupakan sumber air dengan resiko menimbulkan penyakit diare yang paling besar diantara sumber-sumber air yang lain. Selain itu diketahui pula bahwa keterkaitan antara jenis sumber air yang digunakan dengan munculnya penyakit diare di masyarakat juga dipengaruhi oleh metode pengolahan yang dilakukan sebelum air tersebut digunakan. Apabila metode pengolahan yang dilakukan sebelum air digunakan telah memadai maka tidak diperoleh perbedaan yang signifikan antara resiko berbagai jenis sumber air baku yang digunakan terhadap timbulnya penyakit diare seperti untuk sumber air minum dimana masyarakat pada umumnya telah mengolah air dengan baik sebelum digunakan. Dengan demikian maka langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk memutus transmisi agent penyakit diare di Kota Bandung diantaranya adalah dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air yang bersih dan aman melalui perbaikan infrastruktur air kota serta dengan mensosialisasikan metode pengolahan air sederhana yang dapat diterapkan oleh masyarakat sebelum menggunakan air untuk berbagai keperluan.