digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2015_TA_PP_RIKSAN_HERDIANA_1-COVER_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_RIKSAN_HERDIANA_1-BAB_11.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_RIKSAN_HERDIANA_1-BAB_2_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_RIKSAN_HERDIANA_1-BAB_3_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_RIKSAN_HERDIANA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_RIKSAN_HERDIANA_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_RIKSAN_HERDIANA_1-BAB_6_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


Gunung Galunggung berada di Kabupaten Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat dan merupakan gunungapi aktif tipe A pada Busur Sunda yang terletak pada lokasi geografis 70 12’ 35.61” LS - 70 16’ 58.49” LS dan 1080 03’ 26.81” BT - 1080 10’ 28.55” BT dengan luas 104 km2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari tatanan geologi dengan prinsip volkanostratigrafi dan tatanan tektonik dengan prinsip petrogenesa pada Gunung Galunggung dan sekitarnya. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi enam satuan, yaitu: Domain I, Domain II, Domain III, Domain IV, Domain V, dan Domain VI. Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi tiga khuluk, yaitu: Khuluk Talagabodas, Khuluk Guntur, dan Khuluk Galunggung. Pada Khuluk Talagabodas terdapat tiga gumuk, yaitu Gumuk Cikarang, Gumuk Batujahar, dan Gumuk Cipatas. Batuan dari ketiga khuluk dan ketiga gumuk adalah basalt, andesit, breksi piroklastik, batulapili, dan breksi lahar yang dibagi menjadi 18 satuan berdasarkan: sumber, litologi yang dibedakan dari ukuran, kelimpahan komponen dan fenokris dari batuan, serta waktu pembentukannya. Struktur geologi di daerah penelitian terdiri dari struktur primer berupa kekar berlembar dan struktur sekunder berupa sesar normal volkanik Talagabodas, Guntur, Galunggung, dan Cibanjaran. Analisis tekstur petrografi, kandungan anortit dalam mineral plagioklas, variasi sernyawa utama, dan kejenuhan magma menunjukan bahwa terdapat tiga fase dalam evolusi magma. Fase I (Talagabodas) ditandai evolusi magma yang dipengaruhi fraksionasi kristal. Selanjutnya, fase II (Guntur) dicirikan evolusi magma berupa pencampuran magma dan fraksionasi kristal. Kemudian, pada fase III (Galunggung) terjadi evolusi magma berupa pencampuran magma dan fraksionasi kristal. Analisis kelimpahan fenokris serta geokimia unsur utama dan unsur jejak menunjukan bahwa seri magma Gunung Galunggung dan sekitarnya adalah Tholeiite yang dihasilkan dari subduksi di daerah busur kepulauan gunungapi.