digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2018_TA_PP_YULISTIANI_DEWI_INDRIASARI_1-COVER.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_YULISTIANI_DEWI_INDRIASARI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_YULISTIANI_DEWI_INDRIASARI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_YULISTIANI_DEWI_INDRIASARI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_YULISTIANI_DEWI_INDRIASARI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_YULISTIANI_DEWI_INDRIASARI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_YULISTIANI_DEWI_INDRIASARI_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

Resolusi spasial dari hasil pencitraan PET tidak sebaik teknik pencitraan lain seperti CT dan MRI. Salah satu metode untuk meningkatkan resolusi spasial PET adalah dengan menggunakan medan magnetik. Dalam penelitian ini, akan dicari nilai medan magnetic yang optimum untuk meningkatkan resolusi spasial PET dengan menggunakan 10 jenis isotop penacar positron. Untuk menghitung positron range dari masing-masing radioisotop, dilakukan simulasi pemancaran postiron di dalam phantom air dengan menggunakan Geant4 Application for Tomography Emission (GATE). Hasil dari simulasi ini adalah data frekuensi events terhadap positron range. Dari kurva distribusi ini, dilakukan analisis FWHM untuk mengetahui kontribusi dari masing-masing radioisotop dalam mengurangi resolusi spasial PET. Selanjutnya, disimulasikan pemberian medan magnetik yang divariasikan mulai dari 0,5 ? 11,7 T pada sistem PET. Dari hasil simulasi ini, akan diperoleh nilai FWHM yang baru dan kemudian dibandingkan dengan FWHM sebelumnya.