digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Orientasi rekahan pada sumur horizontal, secara umum, dapat dibagi menjadi dua, yaitu rekahan membujur dan rekahan melintang. Hal ini terjadi karena ketika perekahan dilakukan, maka bidang rekahan yang terbentuk akan tegak lurus terhadap tegangan paling kecil. Maka ketika sumur dibor tegak lurus dengan tegangan minimum, maka rekahan akan membujur terhadap sumur, sementara ketika sumur dibor searah dengan tegangan minimum, maka rekahan akan melintang terhadap sumur. Di tugas akhir ini, penulis akan membahas metodologi rekahan yang paling ekonomis dengan membandingkan nilai bersih sekarang untuk tiap-tiap nilai setengah panjang rekahan. Pada rekahan melintang di sumur horizontal, terdapat perubahan bentuk aliran, dari aliran linier menjadi radial konvergen. Di luar rekahan, fluida mengalir dari reservoir dengan pola linier, sementara di dalam rekahan, pola aliran fluida adalah radial konvergen. Perpaduan kedua bentuk aliran ini menghasilkan kehilangan tekanan tambahan yang dapat dihitung sebagai skin effect, dilambangkan dengan 𝑠𝑐 (choke skin). Penurunan tekanan ini akan diperhitungkan dalam tugas akhir ini. Selain itu, pada reservoir gas, terdapat penurunan tekanan tambahan yang disebabkan karena gas mengalir turbulen, efek yang dapat diabaikan di reservoir minyak. Efek ini lebih dikenal dengan efek non-Darcy. Perhitungan efek ini akan disertakan dengan memodifikasi perhitungan yang dikembangkan oleh Economides dkk. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana mempelajari parameter-paramater lain (seperti ketebalan reservoir, massa jenis fluida, biaya-biaya) berpengaruh terhadap nilai bersih sekarang. Untuk itu, penulis juga mengembangkan perangkat lunak sederhana yang paramater-parameternya dapat diubah. Perangkat lunaknya dikembangkan dengan menggunakan bahasa C#. Dengan begitu, pengguna dapat dengan mudah menentukan rancangan perekahan seperti apa yang paling ekonomis dengan berbagai kondisi yang ada.