digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan logam berat banyak ditemukan di industri cat, baterai, konstruksi mesin, dan lain-lain. Salah satu logam berat yang berbahaya bagi makhluk hidup apabila mencemari lingkungan adalah logam kadmium. Kadmium diketahui merupakan senyawa karsinogenik dan dapat dihilangkan dengan proses adsorpsi dengan menggunakan biosorben. Pada penelitian ini, penulis akan menguji kemampuan biosorben mikroalga Aphanothece sp. yang dipadukan dengan sistem membran terendam (Submerged Membrane Adsorption Hybrid System / SMAHS). Biosorben mikoralga dipilih karena harganya yang murah serta memiliki selektivitas dan kapasitas adsorpsi yang tinggi sedangkan sistem SMAHS dipilih karena dapat mengatasi permasalahan adsorpsi logam berat pada sistem partaian yang lambat dalam penghilangan logam berat dan sistem kontinu yang memiliki kapasitas biosorpsi rendah karena hambatan perpindahan massa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan model yang sesuai untuk menggambarkan profil performa sistem SMAHS serta melihat pengaruh dari variabel-variabel percobaan SMAHS terhadap kapasitas dan efisiensi biosorpsi. Adapun variasi percobaan yang dilakukan adalah konsentrasi awal kadmium, jumlah biosorben yang diregenerasi, dan selang penggantian biosorben. Hasil keluaran dari berbagai variasi operasi tersebut akan dianalisis dengan menggunakan GFAAS (Graphite Furnace Atomic Absorption Spectroscopy) untuk mengukur konsentrasi kadmium yang tersisa. Berdasarkan hasil percobaan, penghilangan kadmium menggunakan sistem SMAHS dapat memberikan efisiensi penyisihan 94,53 – 98,36% dengan kapasitas biosorpsi sebesar 10,08 – 71,70 mg Cd/gram biosorben. Kapasitas biosorpsi berbanding lurus dengan konsentrasi kadmium umpan dan selang waktu pergantian biosorben, namun berbanding terbalik dengan jumlah biosorben yang diganti. Selain itu, efisiensi penyisihan berbanding lurus dengan konsentrasi kadmium umpan dan jumlah biosorben yang diganti, tetapi berbanding terbalik dengan selang waktu pergantian biosorben. Hasil percobaan juga menunjukkan bahwa profil performa sistem SMAHS percobaan ini dapat digambarkan menggunakan model neraca massa reaktor CSTR dengan laju penyerapan pseudo second order yang dimodifikasi untuk mengakomodasi pergantian biosorben.