digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kondisi perekonomian di Indonesia dinilai tidak tumbuh dengan baik dikarenakan nilai pertumbuhan PDB yang stagnan di angka 5,0%. Laporan pertumhuhan ekonomi pemerintah Indonesia memang hebat, berhasil menempati urutan nomor tiga di dunia, tetapi dibandingkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) angka tersebut tidak berarti apa-apa. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan Swasta, dan Koperasi, adalah tiga pilar ekonomi yang dianut oleh Indonesia. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33 dan UU 25 tahun 1995 dijelaskan, koperasi sebagai pilar ekonomi karena, koperasi mendidik sikap swadaya, koperasi digali dan dikembangkan sesuai dengan budaya asli Indonesia berdasarkan gotong royong, dan koperasi melawan semua cita-cita individualisme dan kapitalisme. Kondisi perkoperasian dan usaha kecil menengah di Indonesia sangat membutuhkan perhatian, dimana berdasarkan data yang ada, sekitar 29,18% dari jumlah koperasi yang ada di Indonesia dalam kondisi tidak aktif. Ecobiz.sbm.ac.id adalah sebuah platform digital hasil kerja sama antara SBM ITB dan Dewan Koperasi Wilayah Jawa Barat. Ecobiz diluncurkan pada bulan November 2016 dengan niatan mulia sebagai wadah untuk membantu koperasi, usaha mikro, dan usah kecil menengah. Namun pada perjalannya, Ecobiz tidak selalu dalam kondisi yang mulus, pada bulan Mei 2017, jumlah user yang terdaftar pada Ecobiz telah mencapai 789 orang dan hanya bertambah sangat sedikit hingga pada bulan Juli 2017 dengan total pengguna sebesar 826 orang. Dengan penelitian ini, diharapkan Ecobiz dapat kembali hidup dengan jumlah pengguna yang terus bertambah sesuai dengan target dan harapan. Pada penelitian ini digunakan analisis PESTEL sebagai analisis eksternal, analisis teknologi dan analisis kebutuhan, sebagai analisis internal dan diakhir dengan analisa SWOT sebagai pedoman dalam pengembagan selanjutnya. Strategi yang dihasilkan dari penelitian ini adalah dengan diperbaikinya sistem digital Ecobiz. Perbaikan difokuskan kepada perbaikan dari sisi teknologi, karena terdapat banyak kekurangan yang sagat dirasakan selama perjalanannya seteah diluncurkan. Sedangan perbaikan lain selain teknologi adalah dengan diteruskannya pelatihan-pelatihan kepada koperasi atau unit usaha, sosialisasi kepada pemangku bisnis lain diluar koperasi, membangun konten bisnis yang menarik untuk dibaca di dalam platform, melakukan proses marketing, dan terus melakukan pendampingan kepada pengguna yang sudah terdaftar.