Penelitian ini bertujuan untuk optimasi faktor-faktor yang mempengaruhi adsorpsi HBsAg
pada adjuvan aluminium hidroksida dan HBsAg content pada proses formulasi vaksin
Hepatitis B. Kriteria penerimaan produk adalah tingkat adsorpsi (Y1) ≥99,5% dan HBsAg
content (Y2) ≥19,55 μg / mL Langkah-langkah penelitian ini antara lain : penilaian risiko
menggunakan Failure Mode Effect Analysis (FMEA), skrining faktor signifikan
menggunakan desain faktorial ¼ fractional, optimasi respon dan penentuan design space
menggunakan desain Box Behnken. Terdapat lima faktor risiko tinggi dengan RPN ≥60 yang
diidentifikasi oleh FMEA, yaitu: rasio adjuvant dan antigen (X1), pH buffer (X2), suhu proses
formulasi (X3), durasi pencampuran (X4), dan jenis adjuvant (X5). Analisis desain faktorial
menunjukkan bahwa X1, X2, dan X3 sebagai faktor yang signifikan mempengaruhi produk.
Hasil optimasi Response Surface Method - Box Behnken Design adalah Y1 = 99,8% dan Y2 =
20,9 μg / mL, yang diperoleh pada X1 = 22,63, X2 = 7,0, dan X3 = 10
o
C. Design space untuk
memenuhi kriteria penerimaan produk berada dalam rentang X1 = 20–25, X2 = 6,7-7,0, dan
X3 = 10 - 20
o
C. Dengan demikian, nilai optimum dari faktor-faktor proses formulasi vaksin
Hepatitis B yang mengandung adjuvant aluminium hidroksida, telah berhasil ditentukan.