digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 PUTRI SANJIWANI DEWI (NIM : 12114005)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 PUTRI SANJIWANI DEWI (NIM : 12114005)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 PUTRI SANJIWANI DEWI (NIM : 12114005)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 PUTRI SANJIWANI DEWI (NIM : 12114005)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 PUTRI SANJIWANI DEWI (NIM : 12114005)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 PUTRI SANJIWANI DEWI (NIM : 12114005)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA PUTRI SANJIWANI DEWI (NIM : 12114005)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Besi merupakan salah satu logam yang bermanfaat bagi manusia. Salah satu endapan pembawa bijih besi adalah Fe-skarn. Penelitian bijih besi dan batuan samping pada endapan Fe-skarn yang terdapat di daerah Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, menggunakan sampel yang berasal dari Channel Sampling Tiga (CS3) yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan, dan mineral asosiasi secara rinci dan memprediksi kemungkinan dampak lingkungan yang ditimbulkan ketika nantinya akan ditambang. Metode pengambilan sampel menggunakan channel sampling sepanjang 23 m yang kemudian dilakukan preparasi sampel, pengamatan makroskopis, dan mikroskopis pada 13 sampel batuan. Berdasarkan mineral-mineral yang teramati, sampel batuan terbagi menjadi 3 jenis yaitu: bijih besi, batuan metamorf, dan batuan teralterasi. Mineral yang teridentifikasikan pada pengamatan mikroskopis adalah mineral magnetit, hematit, pirit, kalkopirit, plagioklas, kuarsa, kalsit, andalusit, silimanit, garnet, anatas, klorit, epidot, apatit, kovelit, martit, dan lempung. Mineral garnet, epidot, klorit, mineral sulfida, dan mineral oksida merupakan salah satu penciri tipe alterasi pada skarn, sehingga berdasarkan kehadiran mineral-mineral tersebut dapat teridentifikasi tipe alterasinya pada tiap sampel. Dalam menentukan urutan paragenesa, pengamatan mineralogi dan tekstur sangat diperlukan. Pembentukan skarn diawali oleh tahap isokimia dengan mineral penciri yang teramati berupa kuarsit dan marmer. Tahap selanjutnya adalah prograde metasomatisme yang terjadi pada temperatur tinggi dan dicirikan oleh mineral garnet yang ditemukan pada sampel batuan teralterasi. Tahap retrograde terjadi ketika temperatur mulai menurun dan melibatkan air metorik, dengan mineral-mineral penciri yang teramati adalah mineral hidrous: aktinolit, epidot dan klorit, mineral sulfida: pirit , kalkopirit, dan oksida besi: magnetit dan hematit. Mineral-mineral kovelit, gutit, serta martit hadir sebagai indikasi pelapukan pada sampel penelitian.