digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengembangan lumpur granular aerob telah banyak dilakukan menggunakan Sequencing Batch Reactor (SBR) dengan berbagai variasi rasio tinggi dan diameter (H/D). Rasio H/D pada reaktor SBR berpengaruh terhadap besarnya kecepatan aliran udara atau superficial upflow air velocity (SUAV) yang selanjutnya berpengaruh pada gaya geser hidrodinamik dalam reaktor. Semakin besar gaya geser hidrodinamik, maka proses granulasi akan menghasilkan granular yang lebih padat dan kompak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati pengaruh variasi H/D tersebut terhadap pembentukan granular aerob. Pada penelitian ini akan dilakukan empat variasi H/D pada dimensi SBR dalam volume kerja yang sama, yakni 2,4 L. Variasi rasio H/D berturut-turut pada penelitian ini 4, 6, 9 dan 14. Pada laju aerasi 3 L/min, nilai SUAV dari rasio H/D terkecil adalah 0,786 cm/detik, 0,995 cm/detik, 1,299 cm/detik dan 1,768 cm/detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio H/D mempengaruhi pembentukan granular, dimana semakin besar nilai rasio H/D reaktor menghasilkan kemampuan pengendapan granular yang semakin baik, yang ditunjukan oleh karakteristik fisik granular meliputi kecilnya nilai Sludge Volume Index (SVI) serta peningkatan nilai Sludge Density Index (SDI) dan kecepatan pengendapan granular. Nilai SDI masing-masing reaktor semakin meningkat seiring semakin besarnya rasio H/D. Nilai SDI optimum untuk rasio H/D 4 1,99 gram/mL, rasio H/D 6 2,07 gram/mL, rasio H/D 9 2,09 gram/mL dan rasio H/D 14 2,19 gram/mL. Peningkatan SDI granular ini selanjutnya berpengaruh pada nilai penurunan SVI dan peningkatan kecepatan pengendapan granular aerob. Granular aerob yang terbetuk pada rasio H/D yang tinggi juga cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil dengan aspek rasio yang besar yakni mendekati 1, sehingga bentuk dan struktur granular lebih stabil. Diameter rata-rata granular pada keempat reaktor secara berurutan dari rasio H/D terkecil adalah 2,118 mm, 2,112 mm, 2,068 mm dan 2,023 mm. Selain berpengaruh pada karakteristik fisik granular, variasi rasio H/D juga berpengaruh terhadap waktu pencapaian kondisi optimum granular pada masing-masing reaktor, dimana reaktor dengan H/D yang lebih tinggi akan mencapai kondisi optimum lebih cepat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka semakin besar rasio H/D proses pembentukan granular aerob akan semakin efektif dan nilai rasio H/D optimum pada penelitian ini adalah rasio H/D 14.