Heusler Alloys (HA) merupakan kelompok senyawa yang memiliki beragam sifat fisis sehingga menjadikan senyawa tersebut memiliki potensi aplikasi yang luas. Tugas akhir ini akan membahas efek penambahan unsur Co dan Mn dalam senyawa full-HA Co2MnGa. Senyawa Co2MnGa memiliki beberapa fasa struktur yang bergantung pada keteraturan site occupancy dari unsur-unsur penyusunnya. Selain itu senyawa tersebut juga bersifat magnetik di bawah suhu 694 K dengan saturasi magnetisasi sekitar 4.14 μB/f.u pada suhu rendah. Hasil pengukuran komposisi elemen menggunakan Inductively Coupled Plasma-Emission Optical Spectroscopy dari beberapa sampel dengan variasi Co dan Mn menunjukkan adanya perbedaan kandungan dengan komposisi awal. Hasil pengukuran difraksi Sinar-X dari serbuk hasil gerusan kristal tunggalnya diperoleh struktur bertipe A2. Transformasi ke struktur L21 dapat diperoleh melalui pemanasan pada suhu 650°C selama 10 jam. Selain struktur L21, diamati pula kehadiran fasa impuritas β-Mn. Hasil refinement dari pola difraksi Sinar-X dari serbuk yang telah dipanaskan menunjukkan adanya pertukaran posisi atom (berlebih) yang mengakibatkan variasi parameter kisi dan volume dari sampel yang dikaji. Kenaikan parameter kisi dan volume berkaitan dengan peningkatan konsentrasi Mn. Pengukuran magnetisasi secara isothermal pada 2 K dan 300 K yang dilakukan menggunakan SQUID magnetometer menunjukkan adanya penyimpangan dari kaidah Slater-Pauling. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan perubahan kekuatan interaksi antar atom akibat berubahnya volume kristal. Dalam tugas akhir ini juga dilakukan perhitungan medan demagnetisasi rata-rata dari berbagai bentuk geometri prisma segiempat. Perhitungan tersebut digunakan untuk mengkoreksi pengaruh medan magnetik eksternal pada bahan.