2018 TS PP MARIA NOVANSA APOLONIA 20516039 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor
Senyawa kompleks besi (II) dengan ligan-ligan turunan triazol merupakan senyawa unik yang menjadi pusat perhatian untuk diteliti. Dalam medan ligan oktahedral, senyawa tersebut memiliki dua keadaan stabil, yaitu low spin (LS) yang bersifat diamagnetik dan high spin (HS) yang bersifat paramagnetik. Dua keadaan stabil tersebut dapat berubah secara reversible bergantung pada pengaruh eksternal seperti suhu dan medan magnet. Fenomena ini dikenal sebagai spin crossover (SCO). Secara visual, perubahan keadaan stabil LS ditandai dengan perubahan warna kompleks dari ungu (diamagnetik) ke putih (paramagnetik) ketika suhu dinaikkan atau sebaliknya. Karakteristik ini membuat senyawa kompleks tersebut sangat berpotensi untuk diaplikasikan sebagai penyimpan informasi, saklar molekul, dan sensor. Salah satu kompleks yang mengalami fenomena SCO adalah [Fe(Htrz)2(trz)]BF4. Pada temperatur ruang, kompleks tersebut berwarna ungu dan bersifat diamagnetik, sedangkan ketika suhu dinaikkan berubah putih dan bersifat paramagnetik. Kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]BF4 tidak terbentuk secara langsung dimana jeda waktu pembentukannya minimal 1 jam baru terbentuk yang ditandai dengan munculnya endapan berwarna ungu.Oleh karena itu, anion BF4- dapat digantikan oleh anion lain misalnya PF6-, B(C6H5)4, dan CCl3COO-. Hasil eksperimen menunjukkan kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]B(C6H5)4 dan [Fe(Htrz)2(trz)]CCl3COO memiliki warna endapan yang sama dengan [Fe(Htrz)2(trz)]BF4 dan bersifat diamagnetik, sedangkan karakteristik kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]PF6 berwarna putih pada suhu ruang dan bersifat paramagnetik. Secara kualitatif, pergantian anion tersebut dapat diamati dari data spektrum EDS. Secara kuantitatif, rumus kimia kompleks yang diperoleh adalah [Fe(Htrz)2(trz)]PF6.1,5H2O dengan kadar masing-masing sebagai berikut : C = 17,42% (16,65%), H = 1,93% (2,53%), dan N = 29,20% (29,09%), sedangkan kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]B(C6H5)4.1,5H2O dengan kadar C = 59,22% (59,11%), H = 5,14% (5,09%), dan N = 20,79% (20,70%) serta kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]CCl3COO.2H2O dengan kadar C = 20,84% (20,00%), H = 2,43% (2,60%) dan N = 27,85% (27,36%). Adanya air hidrat pada semua kompleks tersebut ditentukan dengan data TGA. Suhu transisi kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]B(C6H5)4.1,5H2O adalah 440 K dan lebih besar dibandingkan kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]CCl3COO.2H2O yang memiliki suhu transisi 363 K. Begitu pula dengan kurva histeresis kompleks [Fe(Htrz)2(trz)]B(C6H5)4.1,5H2O (62 K) lebih lebar dari pada [Fe(Htrz)2(trz)]CCl3COO.2H2O (18.5 K).