digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada umumnya reservoir karbonat memiliki hubungan porositas dan permeabilitas yang lebih kompleks dibandingkan reservoir silisikastik. Upaya yang dapat dilakukan untuk membantu pengembangan lapangan hidrokarbon ini adalah dengan menganalisis karakter reservoir secara lebih detail menggunakan pendekatan petrophysical rock type (PRT). Pendekatan ini dilakukan dengan menggabungkan unsur-unsur geologi seperti lingkungan pengendapan, sifat-sifat petrofisika batuan, serta aliran fluida di dalamnya yang dicerminkan oleh tekanan kapiler dan saturasi air. Metode ini diharapkan dapat menjadi salah satu metode yang dapat meningkatkan produksi hidrokarbon pada Lapangan Xena. Objek penelitian dari Lapangan Xena adalah Zona A2 yang termasuk dalam Formasi Parigi. Formasi Parigi merupakan reservoir utama penghasil hidrokarbon pada Lapangan Xena. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data batuan inti routine core analysis (RCAL) pada sumur JLB-07, JLB-08, JLB-02, JLB-23, data log tali kawat (log sinar gamma, log resistivitas, log densitas, log neutron) dari 30 sumur dan data seismik 2D. Fasies pengendapan pada Lapangan Xena ini dibagi menjadi 2 fasies yaitu fasies platform interior dan sandshoal. Identifikasi rock type (RT) menggunakan metode flow zone indicator (FZI). Tipe rock type pada lapangan Xena dapat dibagi menjadi 4 rock type yaitu RT 1, RT 2, RT 3, RT 4. RT 1 mampu mengalirkan fluida paling baik dan RT 4 mengalirkan fluida paling buruk. Pemodelan properti reservoir termasuk rock type dikontrol oleh model fasies. Fasies sandshoal berasosiasi dengan RT 1 dan sedikit RT 2. Fasies platform interior berasosiasi dengan RT 2 dan RT 3.